Peringatan Sumpah Pemuda Keturunan Arab Digelar di Surabaya Hari Ini

Reporter

Minggu, 4 Oktober 2015 12:25 WIB

AR. Baswedan. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan hari Sumpah Pemuda Keturunan Arab di Nusantara diadakan di Surabaya hari ini, Ahad, 4 Oktober 2015. Acara ini digelar untuk mengenang peristiwa Kongres Sumpah Pemuda Keturunan Arab pada 81 tahun silam, tepatnya pada 4-5 Oktober 1934, di Semarang. “Saat itu para pemuda keturunan Arab berkumpul untuk berkomitmen menegakkan Indonesia sebagai tanah air,” bunyi siaran pers yang diterima Tempo dari Nabiel A. Karim Hayaze.

Kongres Sumpah Pemuda Keturunan Arab memiliki tiga pernyataan deklarasi. Pertama, tanah air peranakan Arab adalah Indonesia. Kedua, peranakan Arab harus meninggalkan kehidupan menyendiri (eksklusif). Dan ketiga, peranakan Arab memenuhi kewajibannya terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.

Salah satu tokoh Arab yang menginisiasi pelaksanaan kongres tersebut adalah A.R. Baswedan, kakek Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Kesepakatan yang dibuat dalam kongres tersebut adalah mengakui Indonesia sebagai tanah air. A.R. Baswedan pun disebut sebagai tokoh Arab yang paling getol memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anhar Gonggong, mengungkapkan peran penting Baswedan dalam menanamkan sifat nasionalis pada komunitas Arab di Indonesia. “Jadi yang dilakukan A.R. Baswedan ini untuk membuat orang Arab jangan merasa dirinya sebagai orang Arab, tapi merasalah sebagai orang Indonesia,” ujarnya kepada Tempo saat dihubungi.

Anhar menuturkan, sebelumnya, keturunan Arab di Indonesia masih berorientasi dan meyakini bahwa tanah air mereka adalah negeri-negeri Arab, seperti Yaman dan Hadramaut. Baswedan, keturunan Arab yang lahir di Indonesia, kemudian mengajak keturunan Arab lain agar menganut asas ius soli seperti dia. Baswedan memiliki anggapan, “Di mana saya lahir, di situlah tanah airku.”

Ketika berusia 26 tahun, Baswedan menulis artikel berjudul Peranakan Arab dan Totoknya, yang memuat anjuran nasionalisme untuk kaum Arab. Artikel tersebut, antara lain, menyatakan tanah air Arab peranakan adalah Indonesia. Pada Mei 2008, tulisan Baswedan tersebut dipilih majalah Tempo edisi khusus Seabad Kebangkitan Nasional sebagai salah satu dari seratus tulisan paling berpengaruh dalam sejarah bangsa Indonesia.

Perjuangan Baswedan ini sempat ditentang warga keturunan Arab pada masa itu karena dianggap merendahkan kaumnya sendiri. “Pertentangan itu khususnya dari keturunan Nabi seperti para habib atau sayid,” kata Didik Kwartananda, sejarawan dari Yayasan Nabil, saat dihubungi Tempo.

Tidak sampai di situ, Didik menjelaskan, Baswedan pun mencetuskan Partai Arab Indonesia pada 1940.

Kegiatan peringatan hari Sumpah Pemuda Keturunan Arab yang diinisiasi Nabiel A. Karim Hayaze hari ini dipusatkan di Kampung Ampel, Surabaya, tepatnya Jalan KH Mansur dan Jalan Sasak. Rangkaian acara yang digelar meliputi seminar, pameran foto, bazar, musikalisasi puisi, dan musik gambus.

GHOIDA RAHMAH





Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

8 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

11 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

19 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

33 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.

Baca Selengkapnya