Ratusan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru berlari ditengah kabut asap saat mengikuti latihan fisik di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Pekanbaru dan sekitarnya yang menyebabkan jarak pandang hanya berkisar 100 hingga 300 meter. ANTARA/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Pekanbaru - Satelit Terra dan Aqua memantau 156 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Berdasarkan data tersebut, Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak, yakni 140 titik.
"Titik panas terpantau pukul 05.00," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin, Kamis, 1 Oktober 2015.
Menurut Sugarin, titik panas juga terpantau di wilayah lain, seperti Jambi sebanyak 10 titik, Lampung 4 titik, dan Aceh 2 titik. Sedangkan wilayah Riau nihil titik panas.
Sugarin menjelaskan, secara umum, cuaca di Riau cerah berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata terjadi di Riau bagian utara, barat, dan tengah. "Temperatur maksimum 31-33 derajat Celcius," ujarnya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan masih mencemari udara di sejumlah wilayah Riau. Di Pekanbaru, jarak pandang menurun hingga 500 meter, Dumai 500 meter, Pelalawan 100 meter, dan Rengat 50 meter. Kabut asap juga menyebabkan Bandar Udara Ferdinand Lumbantobing, Kabupaten Tapanuli Tengah, terpaksa ditutup total. Penutupan dilakukan selama dua hari terhitung sejak kemarin.