Pengusutan Kunjungan Ketua MPR ke Cina Bukan Ranah MKD

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 29 September 2015 21:17 WIB

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan memenuhi panggilan untuk menjalani pemeriksaan penyidik di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 24 Juni 2014. Zulkifli Hasan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Yohan Yap dalam kasus tukar menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat Majelis Permusyawaratan Syarifuding Sudding mengatakan pengusutan dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan ihwal kunjungannya ke Cina tak patut ditangani Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD). Pasalnya, menurut Sudding, Undang-Undang MPR, DPR, dan DPD tak mengatur pengawasan formal terhadap MPR.

"Pengaduan dugaan pelanggaran etika terhadap pimpinan dan anggota MPR yang sedang menjalankan tugas MPR tidak dapat diadukan ke MKD karena lembaganya berbeda. MKD hanya memproses dugaan pelanggaran etika anggota DPR," ucap Sudding, Selasa, 29 September 2015.

Tuduhan pelanggaran etika itu dilontarkan Kaukus Indonesia Hebat. Kelompok ini menganggap Zulkifli melakukan pelanggaran saat berkunjung ke Cina lantaran bertemu dengan sejumlah pengusaha. Zulkifli dianggap melanggar kode etik seperti yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat bertemu dengan pengusaha sekaligus bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Saya, Arif Rachman, dari Kaukus Indonesia Hebat. Kami meminta ini segera ditindaklanjuti. Laporan kami terkait dengan kehadiran beliau dalam forum pengusaha di sana dalam rangka investasi. Beliau bukan Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)," ujarnya.

Sudding menilai Zulkifli hanya melaksanakan tugas MPR berupa diplomasi di bidang politik dan hukum. Sudding, yang ikut dalam rombongan kunjungan tersebut, membantah MPR melanggar etika karena telah melaksanakan agenda sesuai dengan yang dijadwalkan kesekretariatan. "Kami hanya diplomasi. Toh, tak ada teken kontrak di sana."

Sudding juga menuturkan timnya bertemu dengan ketua parlemen Cina pada 17 September 2015. Esok harinya, Zulkifli berbicara di forum Indonesia and China Entrepreneurs Networking and Project Promotion 2015 yang diselenggarakan Maspion Group dan China Minsheng Investment Corp Ltd di Hotel Ritz-Carlton, Financial Street, Beijing.

"Zulkifli berbicara bahwa Indonesia aman dan nyaman untuk investasi. Intinya, membangun kerja sama yang baik di bidang ekonomi, politik, keamanan, dan budaya," kata Sudding, yang juga anggota MKD.

Zulkifli enggan menanggapi tudingan Kaukus Indonesia Hebat tersebut. Menurut dia, masih ada persoalan lebih besar daripada urusan tersebut. "Orang lain sudah sampai ke ruang angkasa. Kita bicara yang lebih pentinglah, jangan pop-dangdut," ujarnya Senin, 28 September 2015.

PUTRI ADITYOWATI



Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Dibunuh: Ini Sederet Keanehan di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?




Advertising
Advertising

Berita terkait

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

19 jam lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

1 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

2 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

2 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

2 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

3 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya