Darurat Kekeringan, Gunungkidul Kewalahan Terima Bantuan Air  

Reporter

Selasa, 29 September 2015 11:20 WIB

Warga mengambil bantuan air bersih di bak penampungan di Deliksari, Gunungpati, Semarang, 7 Agustus 2015. Pemerintah kota maupun pihak swasta terus memasok air bersih di tiga wilayah terdampak kekeringan di Semarang, yaitu wilayah Rowosari, Deliksari dan Gunung Tugel. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Gunungkidul - Berada dalam masa siaga darurat bencana kekeringan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul justru mengaku kewalahan menerima bantuan air bersih dari pihak swasta.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul Budiharjo mengatakan, dalam sepekan, warga di daerah kekeringan bisa mendapat bantuan 50-100 tangki air dari masyarakat.

Akibat tingginya animo masyarakat dalam memberikan bantuan air bersih, penyaluran tangki air kerap tidak merata. Sebagian besar bantuan tersebut disalurkan secara langsung kepada warga tanpa melalui koordinasi dengan kecamatan ataupun desa. “Bantuan jadi kerap menumpuk,” katanya kepada Tempo, Senin, 28 September 2015.

Menurut Budiharjo, pihak swasta yang ingin menyalurkan bantuan air sebaiknya melakukan koordinasi dengan kecamatan atau desa. Peta dampak kekeringan sendiri sudah dibagikan hingga level desa, sehingga bisa menjadi acuan untuk penyaluran bantuan air.

Melihat tingginya antusiasme masyarakat dalam memberikan bantuan air, Budiharjo mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk tidak memperpanjang masa siaga darurat bencana kekeringan yang sedianya akan berakhir 30 November 2015. “Ditambah tangki dari pemerintah, bantuan air sangat mencukupi untuk bertahan sampai masa darurat berakhir,” ujar Budiharjo.

Budiharjo mengatakan ibu kota Kecamatan Wonosari sudah tidak perlu mendapat bantuan air dari swasta. Menurut dia, saat ini justru zona selatan di kawasan pesisir yang membutuhkan banyak bantuan air.

Untuk zona utara dan tengah, BPBD merekomendasikan penyaluran bantuan air ke daerah terparah yang dilanda kekeringan, seperti Kecamatan Gedangsari, sebagian Playen, sebagian Nglipar, dan sebagian Semin.

Meski bantuan dari pihak swasta melimpah, sebanyak 15 truk tangki milik pemerintah Gunungkidul dan BPBD terus beroperasi setiap hari menyalurkan bantuan air untuk 115 desa yang terdampak kekeringan. Satu truk bisa menyalurkan 4-5 tangki air per hari.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Toni Agus Wijaya mengatakan, pada Oktober, wilayah DIY sudah memasuki masa peralihan kemarau ke penghujan. Setelah itu bertahap terjadi hujan dimulai dari bagian utara di Sleman lalu bergerak ke paling selatan sampai akhir November nanti.

“Akhir November batasannya untuk penghujan, masa darurat yang sampai November sudah sesuai perkiraan kami, tak masalah,” tuturnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

38 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

44 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

50 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya