SBY: Kalau Ada yang Mau Kudeta, Saya Paling Depan Menolak!  

Reporter

Senin, 28 September 2015 17:37 WIB

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tanggapan pada acara bedah buku Letnan Jenderal Purnawirawan Agus Widjojo yang berjudul Transformasi TNI di CSIS, Jakarta, 28 September 2015

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyakini TNI tak akan melakukan kudeta militer. Bahkan SBY siap pasang badan, bila ada anggota TNI memiliki pemikiran untuk melakukan kudeta terhadap pemerintahan saat ini. SBY bahkan mengecam keras jika ada oknum yang menyebarkan isu itu.

"Kalau ada pemikiran militer kudeta, sekarang ini saya yang paling depan mengatakan menolak dan tidak setuju," kata Susilo Bambang Yudhoyono, saat memberikan tanggapannya dalam bedah buku Letnan Jenderal Purnawirawan Agus Widjojo berjudul Transformasi TNI, Dari Prajurit Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi di gedung Center For Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta Pusat, Senin, 28 September 2015.

Kika ada yang nekat melaksanakan kudeta, menurut SBY, dirinya akan pasang badan untuk pemerintahan. "Saya akan ada di pihak yang berseberangan karena itu merusak apa yang sudah kita lakukan sampai hari ini," kata SBY lagi.

Penegasan itu disampaikan SBY, di depan sejumlah purnawirawan jenderal yang hadir dalam diskusi buku itu. Di antaranya mantan Panglima ABRI Jenderal Purnawirawan Wiranto, Mantan Kepala Staf AL dan Panglima TNI Laksamana (Purn) Agus Suhartono, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, dan mantan Wakasad Let Purn TNI Kiki Syahnakri. Terlihat pendiri CSIS Hari Tjan Silalahi, Direktur CSIS Rizal Sukma, mantan Seskab Andi Widjajanto, Direktur Imparsial Al'araf, dan pengamat Ikrar Nusa Bakti.

Wacana kudeta muncul dan ditanggapi dalam diskusi itu, lantaran isu itu selalu terkait dengan reformasi TNI yang berlangsung sejak 1998. Terutama bagaimana mereposisi peran dan fungsi TNI. Dalam diskusi mengemuka, mengapa TNI pada waktu proses reformasi 1998, tidak memanfaatkan peluang untuk kudeta tapi memilih menyediakan dirinya untuk direformasi.

Proses reformasi TNI sendiri, menurut Agus Widjojo, yang juga mantan Kepala Staf Teritorial Mabes TNI, belum sepenuhnya selesai hingga saat ini. Pada 1998, Agus Widjojo dan SBY adalah jenderal bintang tiga semasa Wiranto waktu itu Panglima TNI, diminta menyiapkan konsep reformasi TNI.

SBY mengatakan, sebagai purnawirawan jenderal, dia siap berada di garda depan melawan pihak yang prokudeta. Kudeta militer, SBY menegaskan, akan merusak proses reformasi dan demokratisasi yang susah payah dibangun saat ini.

Menurut SBY, presiden memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan Panglima TNI dan Kapolri. "Kalau ada pikiran-pikiran TNI yang ingin disampaikan kepada presiden, sampaikan di sini dengan cara yang baik, kontekstual sambil memberikan rekomendasi. Mungkin mengingatkan juga tidak dilarang. Pasti presiden mendengarkan," kata SBY.

SBY mengaku tak setuju jika TNI harus mengambil jalan pintas. "Kalau tiba-tiba mengambil jalan pintas untuk melakukan kudeta atau pengambilalihan kekuasaan, saya kira demokrasi kita akan tercoreng dan kita akan mundur jauh ke belakang dan itu bukan pilihan reformasi yang kita laksanakan hingga saat ini," katanya.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan, Siapa Saja?

2 September 2021

Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan, Siapa Saja?

Taliban sedang bersiap mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan. Siapa saja yang akan menjadi pejabat?

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

4 Februari 2021

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

Taufik menuturkan DPD Partai Demokrat dan DPC Demokrat wilayah di DKI telah meneken surat kesetiaan dan kebulatan tekad untuk setia dan mendukung AHY.

Baca Selengkapnya

Moeldoko: SBY Pernah Jadi Atasan Saya, Senior yang Sangat Saya Hormati

4 Februari 2021

Moeldoko: SBY Pernah Jadi Atasan Saya, Senior yang Sangat Saya Hormati

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengaku sangat menghormati mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Baca Selengkapnya