Sejumlah jamaah Haji melempar batu yang diambilnya dari hamparan Muzdalifah ke tiang saat melakukan Lempar Jumrah yang merupakan bagian dari rangkaian ibadah Haji di Mina, mekaah, 4 Oktober 2014. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mempertanyakan pengelolaan ibadah haji yang dilakukan oleh Arab Saudi. Akibat dua kecelakaan pada musim haji tahun ini setidaknya 13 warga Indonesia meninggal dunia.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah saat ini terus mencari informasi mengenai jumlah pasti warga Indonesia yang tewas akibat tragedi Mina. "Sampai hari ini kami baru mendapat info resmi bahwa tiga orang Indonesia menjadi korban jiwa," kata Luhut di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 25 September 2015.
Mengenai kemungkinan mengirim surat kepada pemerintah Arab Saudi, Luhut mengaku masih mempertimbangkannya. "Yang penting, Presiden saat ini mengucapkan duka cita yang mendalam."
Sebanyak 717 orang tewas dan lebih dari 800 luka-luka akibat terinjak saat hendak melakukan lempar jumrah di Mina, Kamis, 24 September 2015. Suhu udara yang ekstrem dan rombongan yang mendadak berhenti diduga menjadi pemicu jemaah saling dorong, sehingga banyak yang jatuh terinjak. Tiga warga negara Indonesia dikabarkan ikut menjadi korban meninggal.
Cuplikan adegan mengenaskan itu menunjukkan orang-orang tergeletak di lantai sementara kru penyelamat darurat merawat korban terluka. Gambar-gambar di Twitter juga menunjukkan rumah sakit di sekitar daerah tetangga Mina bersiap menampung korban.
Sebelum kejadian Mina, sebuah crane raksasa juga jatuh di Masjidil Haram. Akibatnya 111 orang tewas, sepuluh di antaranya merupakan warga negara Indonesia.