TRAGEDI MINA, Jokowi Berharap Tak Terulang Lagi

Reporter

Jumat, 25 September 2015 15:13 WIB

Jenazah jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengatakan Presiden Joko Widodo menyampaikan duka mendalam atas insiden yang terjadi di Mina, Arab Saudi. Jokowi, kata dia, berharap pemerintan Arab Saudi segera mengevaluasi agar kejadian saat jutaan jemaah yang ingin melempar jumrah itu tak kembali terjadi.

"Presiden sudah sampaikan duka cita terhadap peristiwa di Mina," kata Teten, di Istana Negara, Jumat, 25 September 2015. "Presiden berharap ini tidak terjadi lagi, tidak terulang kembali, ini kan sudah berkali-kali."

Teten mengatakan sejauh ini pemerintah Indonesia belum memaksa pemerintah Arab untuk secara penuh bertanggung jawab atas insiden itu. "Situasi sekarang hanya belum mau melihat ini kesalahan siapa, nanti setelah ada penilaian terhadap sebab musibah Mina itu, tentu Presiden akan memberikan saran atau usulan kepada pemerintah Arab untuk melakukan pembenahan dalam pengelolaan haji."

Operasi penyelamatan hingga saat ini sedang dilakukan setelah insiden saling injak di Mina, dekat Mekah. Ketika ratusan ribu peziarah mengambil bagian dalam proses melempar jumrah atau biasa dikenal 'merajam setan', ritual besar terakhir dari prosesi haji.

Al Arabiya News Channel melaporkan dari rumah sakit darurat di Mina, kekisruhan pecah di pintu masuk dari Jamarat, jembatan dekat Jalan 204, bukan di dalam wilayah lokasi melempar jumrah itu.

Jemaah haji menuju tempat pelemparan jumrah setelah terlebih dulu mampir di Muzdalifah untuk mengambil kerikil. Sehari sebelumnya mereka berdiam di Arafah untuk wukuf. Dalam perjalanan menuju pelemparan jumrah inilah ribuan jemaah berdesakan. Jemaah yang terinjak tewas atau terluka.

Insiden berdesakan selama ibadah haji setidaknya pernah terjadi enam kali sebelumnya, menewaskan banyak jemaah. Pada 1990, lebih dari 1.400 orang tewas dalam kekisruhan di dalam terowongan.

Jumlah korban semakin bertambah, hingga saat ini sudah mencapai 717 orang. Tiga jemaah asal Indonesia diidentifikasi meninggal atas insiden itu.

REZA ADITYA

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

1 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

11 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

21 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

22 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

23 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya