Petugas masjid mengikatkan tali sapi pemberian presiden Joko Widodo untuk disembelih usai sholat Idul Adha di halaman masjid Agung Surakarta, Jawa Tengah, 23 September 2015. Bram Selo Agung/Tempo
TEMPO.CO, Yogyakarta - Hingga Kamis petang, 24 September 2015, Dinas Pertanian Kota Yogyakarta menemukan sedikitnya 90 kasus sapi kurban yang mengandung cacing hati. Jumlah tersebut meningkat dibanding temuan pada Idul Adha tahun lalu yang berjumlah 81 kasus.
"Dari hari pertama dan kedua setelah direkapitulasi hingga petang ini ada 90 kasus sapi mengandung cacing hati," ujar Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Benny Nurhantoro kepada Tempo, Kamis, 24 September 2015.
Sembilan puluh temuan itu didapat setelah tim gabungan dari pemerintah kota dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada menyisir 237 titik pemotongan hewan kurban. Dalam perayaan Idul Adha selama dua hari, pada 23 dan 24 September 2015, tim gabungan memantau pemotongan 1.313 sapi, 1.719 domba, dan 358 kambing di wilayah Kota Yogyakarta.
Dinas Pertanian mencatat temuan tertinggi kasus cacing hati pada hewan kurban terjadi pada 2012 sebanyak 181 kasus, tahun 2013 sebanyak 84 kasus, dan tahun 2014 ada 81 kasus.
Pengawasan kasus cacing hati pada kurban masih terus dilakukan hingga dua hari ke depan, yang masih dalam tiga hari tasyrik. Pada hari pertama kurban, Rabu, 23 September 2015, petugas gabungan belum menemukan temuan mencolok kasus cacing hati dari tujuh masjid yang didatangi.
Dalam inspeksi di tujuh masjid yang menggelar penyembelihan hewan kurban pada Rabu lalu, tim menilai sebagian besar hewan kurban layak untuk dikonsumsi. "Hampir seluruh hewan kurban yang disembelih sehat dan tidak ditemukan kasus yang serius," ujar petugas pemantau dari Dinas Perindustrian, Munaryoko, saat ditemui Tempo di komplek Masjid Jogokaryan, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.
Di Masjid Jogokaryan yang jumlah hewan kurbannya mencapai 33 sapi, tim hanya menemukan satu sampel sapi yang organ dalamnya mengandung cacing fasciola (cacing hati). Sedangkan sisanya oleh tim dinilai sehat. Tim langsung menyita organ yang didalamnya ditemukan cacing untuk kemudian dimusnahkan, “Tapi secara umum jeroaan kondisinya baik dan bisa dikonsumsi," ujar Munaryoko.