Rekahan Tanah di Musim Kemarau, Potensi Longsor di Penghujan  

Reporter

Senin, 21 September 2015 04:14 WIB

REUTERS/Christina Hu

TEMPO.CO , Jakarta: Musim kemarau panjang yang membawa sejumlah kekeringan parah di sejumlah daerah turut menyimpan potensi bencana lain yang dapat terjadi ketika musim penghujan tiba.

Yakni terbentuknya rekahan-rekahan tanah baru atau lebih besar di perbukitan atau tebing yang dapat meningkatkan potensi longsor lebih besar saat penghujan.

"Benar ada korelasi daerah yang mengalami kekeringan parah karena kemarau potensi longsornya lebih besar," ujar praktisi instrumen kebencanaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sani Tanaka, pada Minggu, 20 September 2015.

Rekahan tanah pada bukit atau tebing membuat air penghujan lebih mudah masuk dan membuat struktur tanah lebih labil sehingga mudah longsor.

Sani menambahkan, untuk meminimalisir potensi longsor lebih besar akibat kemarau panjang ini, daerah rawan seperti Gunungkidul didorong segera menutup rekahan-rekahan tanah yang muncul. "Sebelum penghujan tiba sebaiknya sudah ditutup rekahan yang berbahaya," ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul pun sejak pekan lalu telah menggencarkan kampanye sosialisasi antisipasi longsor menyusul dampak kekeringan yang makin parah akibat kemarau panjang saat ini.

Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan parah dikhawatirkan memicu munculnya retakan-retakan baru pada lapisan tanah perbukitan dan meningkatkan potensi longsor makin besar saat hujan mulai turun.

"Kemarau ini retakan tanah bisa semakin melebar, bertambah panjang, dan akhirnya mudah dimasuki air. Ini membuat tanah labil dan gampang longsor," ujar Kepala Seksi Mitigasi dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Gunungkidul, Nugroho Wahyu.

Dari pemantauan BPBD, retakan lapisan tanah itu dicurigai muncul di perbukitan sisi utara Gunungkidul, yang selama ini juga langganan longsor saat peralihan kemarau ke penghujan. Meliputi lima kecamatan seperti Nglipar, Gedangsari, Patuk, Semin, serta sebagian Ponjong.

Di lima kecamatan itu, awal pekan ini BPBD Gunungkidul mengumpulkan sejumlah pengurus desa tangguh bencana guna melakukan antisipasi tanah-tanah yang mulai retak atau tambah parah retakannya.

"Kami minta dicicil ditambal retakannya, dengan cara menutupi dengan tanah baru, agar air tak gampang masuk," kata Wahyu.

Sisi utara Gunungkidul termasuk wilayah lebih subur dibanding selatan dan menjadi sentra pertanian pangan. Peralihan kemarau ke penghujan biasanya mendorong masyarakat langsung menanami lahan-lahan itu namun tak mengantisipasi potensi bencana lanjutan seperti longsor. "Karena biasanya langsung dipakai menanam, maka antisipasi sebaiknya dilakukan saat masih kemarau ini," ujar Wahyu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

10 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

11 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

13 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya