Kunjungan Kerja ke Bali, Desy Ratnasari Bahas Merek  

Reporter

Kamis, 17 September 2015 19:03 WIB

Desy Ratnasari. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Denpasar - Dalam rangka kunjungan kerja ke Bali, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi VIII Fraksi Partai Amanat Nasional, Desy Ratnasari, beserta jajaran anggota DPR lainnya bertemu dengan pengusaha Bali di Wisma Sabha Pratama, kantor Gubernur Bali, Denpasar. Ditemui seusai rapat dengar pendapat, Desy, yang juga Ketua Pansus RUU Merek, menyatakan pihaknya harus yakin terhadap target pembahasan sampai April 2016.

"Maksimal tiga fase sidang, kami ingin menyelesaikan sebaik-baiknya, secepat-cepatnya, efektif, dan efisien. Sebab, pada akhir tahun ini, Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah terbuka, jadi harus yakin," katanya, Kamis, 17 September 2015.

Sejauh ini, menurut Desy, kinerja pansus adalah mendengarkan masukan-masukan dari berbagai pihak. "Dari pemerintah, akademikus, pakar-pakar. Tentunya dari para pelaku usaha juga mendengarkan berbagai masukan ada informasi penting," ujarnya.

Menurut Desy, yang menarik dalam rapat dengar pendapat itu adalah masalah sistem pendaftaran merek mengikuti perkembangan teknologi informasi di era digital. Desy menambahkan, pembahasan tersebut sekaligus untuk mengganti Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.

"Bedanya adalah, dalam RUU Merek, pemerintah ingin mengajukan sebuah perubahan atau pergantian terkait dengan mekanisme pendaftaraan yang tadinya susunannya itu administrasi, pemeriksaan substansi, kemudian publikasi. Nah, yang sekarang dibalik, publikasi, pemeriksaan substansi, administrasi," katanya.

Hal lain, Desy mengatakan, dari segi penegakan hukumnya juga terjadi pembaruan. "Menurut saya, dengan rapat dengar pendapat dan pertemuan secara langsung dengan para pelaku usaha, kami bisa mengetahui, UU No. 15 Tahun 2001 itu nyusahin mereka enggak," ujarnya.

Desy menuturkan dari kunjungan kerja tersebut, ia bisa mendapat informasi secara langsung terkait dengan pelaku usaha dalam RUU selanjutnya. "Apa yang diharapkan bisa melindungi mereka, yang memudahkan, sehingga UU ini kalau disahkan bisa lebih aplikatif. Jangan sampai membuat produk UU kemudian enggak bisa diaplikasikan di lapangan, jadi tidak tepat sasaran," tuturnya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

4 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya