Kenaikan Tunjangan DPR Disorot, Fahri Hamzah: Jadi Curiga...

Reporter

Rabu, 16 September 2015 16:58 WIB

Fahri Hamzah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah heran dengan pandangan berbagai pihak yang mempermasalahkan kenaikan tunjangan anggota DPR. Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan bahwa tunjangan yang diributkan nilainya sangat kecil.

"Jadi kita bicara APBN 2015 ya. APBN 2015 itu sekitar Rp 2.039,5 triliun. Itu belanja negara, di dalam APBN 2015. Nah, apa anggaran tertinggi DPR itu di tahun 2015 kemarin. APBN 2015, itu sekitar Rp 4 triliun. Jadi kira-kira presentasinya adalah 0,00191 persen. Nah inilah yang diributkan setiap hari," kata Fahri.

Menurut Fahri, tunjangan DPR justru selama ini lebih banyak digunakan untuk membiayai Sekretariat Jenderal. Sekretariat Jenderal adalah Aparatur Eksekutif dan tunduk di bawah kementerian keuangan.

Sementara itu menurut Fahri, DPR harus mengawasi sisa dari 0,0019 persen atau 99,999 persen dari uang belanja negara secara total, sekaligus mengawasi penggunaan aset negara lainnya.

Fahri Hamzah merasa curiga tentang pihak yang meributkan kenaikan tunjangan DPR. "Saya terus Terang agak curiga kenapa DPR terus diserang soal yang kecil-kecil itu, supaya kita lupa bahwa diluar sana ada uang besar yang membuat kita bungkam,"katanya.

Fahri meminta publik untuk tidak membesar-besarkan soal tunjangan ini, karena fungsi DPR sebagai pengawas seharusnya didukung dalam mengawasi penggunaan anggaran yang dilaksanakan eksekutif.

"Mari kita awasi, saya sering bilang itu yang di Riau itu DPR nggak bisa memadamkan. Yang bisa memadamkan itu eksekutif, karena eksekutif bisa mengerahkan militer dan alat berat. Jadi yang Rp 2.035 triliun itu yang dipakai oleh eksekutif untuk menyelesaikan masalah. Soal jalanan bolong jadi tugas DPR. Soal korupsi, tugas DPR, bukan. DPR itu sebagai pengawas,"Kata Fahri.

DESTRIANITA

Berita terkait

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

1 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

2 jam lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

4 jam lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

21 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

4 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

4 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya