Petugas melintas dideretan bus Damri baru, bantuan dari Kementerian Perhubungan di Kantor Perum Damri Unit kota Bandung, 12 Maret 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO,Bandung - Dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Online Kota Bandung, terdapat satu paket pengadaan yang cukup mencengangkan. Pada paket penawaran dengan kode lelang 2883260 tersebut tertulis pengadaan senjata genggam jenis pistol dengan kelengkapannya untuk Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Hingga Jumat, 11 September 2015, tahapan lelang tengah masuk pada pengumuman pasca-kualifikasi dan ada 23 penyedia yang sudah mendaftar menjadi peserta lelang. Nilai pagu proyek pengadaan pistol dan kelengkapannya itu mencapai Rp 2,2 miliar yang bersumber dari APBD 2015.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Ricky Gustiadi membenarkan ihwal pengadaan pistol beserta kelengkapannya itu. Menurut dia, jenis senjata yang nantinya digunakan adalah senjata dengan peluru karet, bukan senjata api.
"Ya benar, senjata dengan peluru karet ini nantinya digunakan untuk jajaran kami seperti pejabat dan petugas di lapangan," kata Ricky, Minggu, 13 September 2015.
Ricky menegaskan bahwa pemegang pistol-pistol tersebut akan diseleksi. Menurut dia, Dinas Perhubungan akan membuat tahapan-tahapan, termasuk psikotes, untuk memastikan anggota yang berhak. "Tentunya ada psikotes juga oleh Kepolisian Jawa Barat dan pasti ada yang lulus dan tidak. Jadi memang tidak sembarangan,” tuturnya.
Selain itu, meski baru tahap lelang, pihaknya juga akan segera melakukan latihan menembak rutin. Ketika ditanya ihwal urgensi pengadaan senjata tersebut, Ricky mengatakan kebutuhannya memang sangat mendesak dan perlu. "Namanya kita petugas di lapangan, kan, sifatnya operasional. Perlu dilengkapi seperti itu, seperti di Jakarta," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terlihat kaget mendengar adanya pengadaan pistol untuk anggota Dinas Perhubungan. Pria yang akrab disapa Emil ini belum bisa memberikan banyak komentar karena baru mengetahuinya. "Saya baru ngeh, saya tidak hafal semua anggaran. Perlu atau tidaknya akan saya tanya dulu," ucap Emil.