Setya Bertemu Donald Trump, Anggota DPR: Naif Banget...  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Sabtu, 12 September 2015 05:19 WIB

Ketua DPR Setya Novanto dan arlojinya. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO , Jakarta - Maman Imanulhaq, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, menyayangkan langkah pimpinan DPR Setya Novanto saat bertandang ke Amerika Serikat. Ia telah melakukan tindakan tidak etis karena menemui politikus Donald Trump saat deklarasi pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat.

Setyo menemui Trump bersama pimpinan DPR lain seperti Fadli Zon. "Apa yang dilakukan pimpinan DPR tidak etis. Menodai semangat yang digembor-gemborkan. Naif banget bawa-bawa majalah Time untuk selfie," kata Maman dalam diskusi bertema Trumpgate di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 11 September 2015.

Sebelumnya sebanyak 5 anggota DPR melaporkan Setya Novanto ke Majelis Kehormatan Dewan. Setya dianggap melakukan pelanggaran etik dalam kunjungannya ke AS itu. Menurut Maman, Majelis Kehormatan Dewan dapat bersikap profesional.


Baca juga:
Begini Kalau Jusuf Kalla Bohongi Istrinya
Mulan Komentari KD-Aurel, Netizen: Minta Maaf ke Bunda Maia!


Pengamat hukum Refly Harun mengatakan pertemuan Aetyo dan Trump memang menimbulkan efek politik di Tanah Air. "Donald Trump bukan menteri, bukan pula anggota DPR RI. Dia adalah orang biasa. Jadi terlalu besar kalau ketua dan wakil DPR menyempatkan diri bertemu Donald Trump. Ini cermin perasaan inferior. Ini merendahkan martabat bangsa."

Pengamat politik Sebastian Salang juga menyayangkan kunjungan anggota DPR ke Amerika yang jumlahnya sampai belasan orang. "Seharusnya cukup 3-4 orang saja. Tapi jumlahnya sebanyak 14 orang dan biayanya besar," katanya.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta publik melihat kunjungan Setya Novanto dan Fadli Zone ke Amerika secara positif. Ia menyayangkan atas tindakan laporan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh sejumlah anggota DPR ke Majelis Kehormatan Dewan pada 7 September 2015 lalu.

Menurut Fahri, kehebohan publik yang terjadi karena kemunculan Setya Novanto dalam kampanye Donald Trump merupakan hal yang berlebihan dan tidak seharusnya diperdebatkan.
"Dia (Donald Trump) kan belum jadi calon, dia baru konvensi Partai Demokrat dan Republik. Setelah itu masuk TV, disorot, menurut saya itu luar biasa."


FRISKI RIANA


Baca juga: Krisdayanti dan Aurel Berpelukan, Ada Pria Banjir Pujian

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

16 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

18 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

19 jam lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

21 jam lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

1 hari lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

4 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

4 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya