TEMPO.CO , Majalangka – Sejumlah kelompok masyarakat di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan mengusulkan agar Bagus Rangin, salah satu tokoh perlawanan terhadap penjajahan Belanda, menjadi salah satu Pahlawan Nasional. Hal tersebut terungkap dalam "Seminar Nasional Pengusulan Alm Bagus Rangin sebagai Pahlawan Nasional" di Gedung SKB Kabupaten Majalengka, Sabtu, 5 September 2015.
Nina Lubis, guru besar sejarah Universitas Padjadjaran sekaligus Ketua Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat, mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Bagus Rangin sangat layak diberi gelar kehormatan oleh pemerintah. "Bagus Rangin memenuhi semua syarat sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, Tanda Kehormatan," katanya.
Bagus Rangin, kata Nina, terbukti secara historis sebagai orang yang gugur membela bangsa dengan melawan penjajah. “Bahkan akhirnya ia dihukum secara sadistis, kepalanya dipenggal,” ujarnya.
Rencananya, TP2GD akan mengajukan usul itu ke Gubernur Jawa Barat, yang kemudian akan dilanjutkan menjadi usul resmi masyarakat Jawa Barat ke DPR. Setelah digodok ke DPR, nanti akan diusulkan ke pemerintah. "Kami berharap tahun depan Bagus Rangin bisa menjadi pahlawan nasional dari Jawa Barat yang ke-14," katanya.
Sementara itu, Prof Djoko Marihandono mengungkapkan, perlawanan Bagus Rangin melawan penjajah Belanda terjadi sekitar 1818. Bagus Rangin pernah memimpin masyarakat di wilayah Karesidenan Cirebon berperang melawan penjajah Belanda yang dikenal sebagai perang Kedongdong. “Pemberontakan Bagus Rangin menjadi ancaman pemerintah kolonial Belanda saat itu,” katanya. Fakta sejarah itu terungkap dalam arsip yang ada di perpustakaan Belanda berjudul "Indisch Archief Tijdschrift de Indien, Jilid III tahun 1850".
Supali Karim mengungkapkan, pemerintah Belanda memberi stigma buruk kepada Bagus Rangin. “Sebagai sosok perampok, perusuh, pengacau, dan berandal,” katanya. Itu tertulis dalam naskah Babad Dermayu (Babad Cirebon II). Stigma buruk itu diberikan karena Belanda merasa terusik dan terganggu oleh keberadaan Bagus Rangin yang selalu melawan pemerintah kolonial Belanda.
IVANSYAH
Berita terkait
3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci
2 jam lalu
Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.
Baca SelengkapnyaKisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun
7 jam lalu
Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.
Baca SelengkapnyaKisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
11 jam lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaReza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?
11 hari lalu
Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?
Baca SelengkapnyaLegenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya
19 hari lalu
Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?
Baca SelengkapnyaProfil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional
33 hari lalu
Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaJika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional
17 Februari 2024
Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?
4 Februari 2024
Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?
Baca SelengkapnyaKisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya
1 Desember 2023
Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.
Baca SelengkapnyaSiapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?
1 Desember 2023
Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?
Baca Selengkapnya