Petani Protes 92 Ribu Ton Garam Impor Masuk Jawa Timur  

Reporter

Minggu, 6 September 2015 22:09 WIB

Seorang pekerja mengangkat sebuah karung yang berisi garam ke pusat pengumpulan garam. Dengan menggunakan tanah bertingkat, penambang garam menyaring sejumlah garam yang larut di dalam air. Peru, 29 Juli 2015. Dado Galdieri/Getty Images

TEMPO.CO, Surabaya - Petani garam di Jawa Timur memprotes masuknya 92 ribu garam impor. Ironsinya, garam impor tersebut masuk saat panen raya.

Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur Muh. Hasan menilai importasi garam di kala panen raya merugikan petani lokal. “Sudah jelas tidak boleh melakukan impor pada satu bulan sebelum dan dua bulan pascapanen. Kalau ini dilakukan, jelas melanggar,” ujar Hasan saat dihubungi, Minggu, 6 September 2015. Dampak impor selama masa panen itu, kata dia, anjloknya harga garam rakyat dan penyerapan oleh industri.

Sebanyak empat kapal di antaranya atas nama Susanti Megah, PT Sumatraco Langgeng Makmur, dan Unichem Candi Indonesia membongkar muatan garam impor. ”Kapal bersandar dan melakukan bongkar-muat di terminal Jamrud Utara dengan total 92.637 ton,” ujar Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III cabang Tanjung Perak Oscar Yogi Yustiano, Jumat, 4 September 2015.

Hasan menegaskan, pada Juli-November 2015 telah ditetapkan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin sebagai masa panen raya garam. Ketentuan itu tertuang dalam Surat Menteri Perindustrian Nomor 308/M-IND/6/2015 tanggal 16 Juni 2015.

Hasan tak yakin 92 ribu ton garam impor itu didatangkan untuk memenuhi kebutuhan garam industri. Sebab, pihaknya menilai pemerintah pusat dan provinsi tak transparan mengenai data jumlah impor dan peruntukan garam tersebut. “Kami tak tahu impor garam industri ini peruntukannya kepada siapa, merembes ke konsumsi atau tidak? Saya meyakini ada rembesan, karena ada indikasi ke sana,” ujar dia.

Dia mengatakan, importir garam berkewajiban menyerap garam rakyat sebesar 50 persen. Namun dari produksi garam rakyat sebesar 1,1 juta setahun, hanya sebesar 10 persen yang diserap perusahaan importir. “Para importir menyerap sangat kecil, hanya 10 persen saja. Sisanya kami jual sendiri langsung ke konsumen di luar Jawa,” ujar Hasan.

Pihaknya meminta pemerintah pusat merevisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 88/2014 tentang Peta Panduan Pengembangan Klaster Industri Garam. Sebab, peraturan tersebut memasukkan garam aneka pangan dalam klaster garam industri, bukan garam konsumsi.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

7 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

23 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

43 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya

Baca Selengkapnya

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

25 Oktober 2023

Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

Pemerintah Kota Surabaya dan provider memasang penguat sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo menjelang Piala Dunia U-17 2023.

Baca Selengkapnya