Haji Khusus Bebas dari Masalah Visa, Begini Pengaturannya  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 3 September 2015 05:34 WIB

Sejumlah calon Haji kloter I asal Makassar mendegarkan bimbingan haji saat tiba di Asrama Haji Sudiang, Makassar, 20 Agustus 2015. Kloter pertama embarkasi haji Hasanuddin asal kota Makassar sebanyak 910 jemaah haji dari kota Makassar siap diberangkatkan ke tanah suci. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Seksi Akreditasi Direktorat Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Matyuri, mengklaim pelaksanaan haji khusus tidak ada yang mengalami penundaan keberangkatan. “Alhamdulillah, tidak ada ada masalah tentang visa haji bagi jemaah haji khusus,” kata dia di kantornya, Rabu 2 September 2015.

Menurut Matyuri, sampai Rabu 2 September sore, sebanyak 9.677 visa yang dikeluarkan perwakilan negara Arab Saudi. Padahal ada 13.216 jemaah haji khusus yang diperkirakan akan berangkat tahun ini dari kuota yang diberikan sebanyak 13.600 jemaah.

Matyuri mengatakan, jemaah haji khusus pun mengalami masalah teknis yang sama dengan para jemaah haji reguler. Misalnya, staf jemaah haji khusus harus melakukan scan paspor saat proses menggunakan e-hajj untuk pendataan mereka. Sebab semua dokumen harus dibuat dalam bentuk softcopy.

Ia melanjutkan, jadwal keberangkatan yang lama justru memberikan keuntungan bagi jemaah haji khusus. Sehingga visa mereka terbit terlebih dahulu sebelum mereka berangkat. Walau begitu, menurut Matyuri, pada 31 Agustus lalu memang seorang jemaah haji khusus sempat sangat khawatir takut tidak jadi berangkat.

“Ada yang nyaris terlambat berangkat karena visanya masih di kedutaan dan jemaahnya sudah ada di bandara. Tapi akhirnya sempat kami antarkan.” kata Matyuri. Diakuinya, masih ada ribuan jemaah haji yang menunggu visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Matyuri yakin visa itu akan keluar sebelum para jemaah haji khusus itu berangkat.

Hingga 2 September baru 1.764 jemaah haji khusus yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Jumlah itu terdiri dari dua kali keberangkatan. Keberangkatan pertama pada 31 Agustus 2015 yaitu 1.142 jemaah. Pada 1 September 2015 ada 622 jemaah. "Jadwal haji khusus memang lebih terlambat pemberangkatannya dibanding haji."

Keberangkatan peserta haji khusus, kata Matyuri, dimulai sejak 31 Agustus hingga 18 september mendatang. Hal itu berbeda dengan keberangkatan haji reguler yang sudah dimulai sejak 21 Agustus lalu. Dari 13.600 kuota haji khusus, kemungkinan ada 13.216 jemaah yang akan berangkat tahun ini. “Jumlah itu kalau tidak ada pembatalan dengan berbagai sebab,” kata Matyuri.

Keberangkatan peserta haji khusus, kata Matyuri dimulai sejak 31 Agustus hingga 18 september mendatang. Hal itu berbeda dengan keberangkatan haji reguler yang sudah dimulai sejak 21 Agustus lalu. Dari 13.600 kuota haji khusus, kemungkinan ada 13.216 jemaah yang akan berangkat tahun ini. “Jumlah itu kalau tidak ada pembatalan dengan berbagai sebab,” kata Matyuri.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Pendaftaran Petugas Haji Segera Dibuka, Bisa Bahasa Isyarat Jadi Nilai Plus

2 hari lalu

Pendaftaran Petugas Haji Segera Dibuka, Bisa Bahasa Isyarat Jadi Nilai Plus

Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengatakan bahwa dalam proses perekrutan akan ada nilai plus bagi yang memiliki kemampuan berbahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda

6 hari lalu

Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda

Revisi Undang-undang Haji perlu dilakukan untuk mengatur kewenangan Badan Haji dan Umroh sebagai lembaga yang akan mengambil alih pengelolaan ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

8 hari lalu

Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan Kementerian Agama akan fokus terhadap lembaga pendidikan dan yang menyangkut bimbingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

8 hari lalu

Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan retret Kabinet Merah Putih Prabowo sangat mungkin juga diterapkan di Kementerian Agama yang dipimpinnya.

Baca Selengkapnya

Digitalisasi Al-Quran dengan Terjemahan 4 Bahasa Daerah Segera Dimulai, Bahasa Apa Saja?

10 hari lalu

Digitalisasi Al-Quran dengan Terjemahan 4 Bahasa Daerah Segera Dimulai, Bahasa Apa Saja?

Proses penerjemahan Al-Quran dalam empat bahasa daerah menyisakan juz 16 hingga juz 30. Kementerian Agama menargetkan rampung akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Susun Rencana Kebutuhan Obat dan Klinik Kesehatan untuk Jemaah Haji 2025

10 hari lalu

Pemerintah Susun Rencana Kebutuhan Obat dan Klinik Kesehatan untuk Jemaah Haji 2025

Tim Kementerian Agama, kata Arsad, juga sedang menyiapkan sarana klinik kesehatan satelit di hotel tempat jemaah haji tinggal di Makkah.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Bentuk Badan Haji dan Umrah

17 hari lalu

Prabowo akan Bentuk Badan Haji dan Umrah

Ferry berujar mereka bertiga diberi pesan oleh Prabowo untuk kompak dalam membangun sistem haji.

Baca Selengkapnya

Kemenag Klaim Program Makan Bergizi Gratis Dapat Mengangkat Ekonomi Pesantren

23 hari lalu

Kemenag Klaim Program Makan Bergizi Gratis Dapat Mengangkat Ekonomi Pesantren

Sementara itu, bagi pesantren yang belum memiliki unit usaha, Basnang menyarankan bahwa mereka bisa melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Kemenag Mendata Santri yang akan Mendapat Program Makan Bergizi Gratis

23 hari lalu

Kemenag Mendata Santri yang akan Mendapat Program Makan Bergizi Gratis

Program ini diharapkan bisa memenuhi gizi harian santri.

Baca Selengkapnya

AMPHURI Ajukan Konsep Kementerian Haji dan Umrah ke Prabowo: Memberi Manfaat Ekonomi

26 hari lalu

AMPHURI Ajukan Konsep Kementerian Haji dan Umrah ke Prabowo: Memberi Manfaat Ekonomi

AMPHURI menyatakan pembentukan Kementerian Haji dan Umrah dapat mengurangi beban Kementerian Agama.

Baca Selengkapnya