Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi mantan atlet nasional Amin Ikhsan yang bertahan di dalam gubug darurat di Jalan Kerawang, Bandung, 14 Agustus 2015. Istimewa
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung dalam waktu dekat ini akan segera meluncurkan kartu pintar Bandung. Berbeda dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang hanya digunakan warga untuk membeli keperluan sekolah, kartu ini akan digunakan untuk segala macam pembayaran.
"Sebentar lagi kami akan launching Smart Card Bandung tahap 1. Suatu hari nanti semua urusan di Kota Bandung pakai bandung smart card ini," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Bandung, Selasa, 1 September 2015.
Pada tahap pertama, kata Ridwan Kamil, kartu pintar tersebut akan diberikan kepada para siswa sekolah mulai dari SMP hingga SMA di Kota Bandung. Mereka bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk membayar SPP dan angkutan umum transportasi sekolah yang dikelola pemerintah seperti Damri dan Trans Metro Bandung (TMB).
"Nama kartunya belum ketemu, nanti disayembarakan. Bisa dipakai untuk pembayaran uang sekolah dan pembayaran TMB. Nantinya juga buat bayar parkir elektronik. Yang nanti (mesinnya parkirnya) akan dipasang di seluruh Bandung," kata Ridwan Kamil.
Pembuatan kartu pintar ini telah sesuai mandat dari Bank Indonesia (BI) yang meminta agar warga Kota Bandung bisa beralih menggunakan kartu untuk segala macam transaksi. "BI memerintahkan kepada Wali Kota Bandung agar mengubah prosentase yang 20 persen pakai kartu dan 80 persen pakai cash menjadi kebalikannya, 80 persen pakai kartu 20 persen cash," katanya.
Selain itu, dengan kartu pintar ini, warga Kota Bandung diharapkan bisa belajar untuk membiasakan diri tidak membawa uang tunai kemanapun sesuai dengan konsep kota pintar yang sering digaungkan oleh Ridwan Kamil.
"Step by step smart city Bandung akan meningkat. Untuk mendapatkannya nanti kami detailkan dengan Dinas Pendidikan. Jadi di dalam dompet siswa Bandung pasti punya kartu ini," ujarnya.
