Rekor Muri untuk 33.333 Orang yang Cangkok Terumbu Karang  

Reporter

Selasa, 1 September 2015 05:09 WIB

Bibit karang yang telah tumbuh dari Transplantasi Karang di kedalaman 7 Meter di kawasan Konservasi Taka Bonerate, Selayar, Sulsel, 25 Oktober 2014. Transplantasi ini bertujuan untuk pengembangan terumbu karang yang rusak akibat nelayan yang menggunakan bom ikan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , Kendari: Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang menggalang 33.333 orang melakukan transplantasi terumbu karang.

Kegiatan itu dilakukan di tiga tempat berbeda yakni perairan Teluk Bulan, Pantai Pasir Putih dan pesisir pantai Desa Tobaku, Sulawesi Tenggara pada Minggu, 30 Agustus 2015.

"Belum ada kabupaten lain di Indonesia yang menanam terumbu karang seperti di Kolaka Utara ini," kata Yusuf Ngadri, Senior Manager Muri ketika menyerahkan penghargaan kepada Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud.

Yusuf berharap kegiatan ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melestarikan terumbu karang di wilayahnya.

Ribuan orang yang mencangkok karang terdiri dari beragam profesi dan pekerjaan. Ada dokter, ibu rumah tangga, pelajar sampai pedagang asongan. "Asal tahu saja ikan yang kami konsumsi di datangkan dari luar daerah ini. Saya harap karang di sini bisa tumbuh besar dan hasil laut juga kelak melimpah," ujar Anti, salah seorang peserta.

Bupati Rusda Mahmud menjelaskan pelestarian terumbu karang di wilayahnya mendesak untuk dilakukan. Saat ini, katanya, sulit menemukan sejumlah hewan laut yang dulunya sangat akrab di lihat warga.

"Penyu, babi laut sudah sangat jarang kita temukan. Nelayan pun makin sulit melaut karena terumbu karang yang rusak. Jika terumbu karang punah, kelak laut tidak lagi bisa diandalkan," kata Rusda.

Tak hanya memecahkan Rekor Muri, pemerintah kabupaten menggelar Festifal Kuliner Non Beras seperti sagu, singkong, pisang, ubi jalar, dan labu yang mencapai 2.123 menu. Menu non beras yang di sajikan para ibu di buat beragam mulai dari makanan berat, minuman dan aneka kue dengan berbagai pilihan rasa.

Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang menggalang 33.333 orang melakukan transplantasi terumbu karang.

Kegiatan itu dilakukan di tiga tempat berbeda yakni perairan Teluk Bulan, Pantai Pasir Putih dan pesisir pantai Desa Tobaku pada Minggu, 30 Agustus 2015.

"Belum ada kabupaten lain di Indonesia yang menanam terumbu karang seperti di Kolaka Utara ini," kata Yusuf Ngadri, Senior Manager Muri ketika menyerahkan penghargaan kepada Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud.

Yusuf berharap kegiatan ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melestarikan terumbu karang di wilayahnya.

Ribuan orang yang mencangkok karang terdiri dari beragam profesi dan pekerjaan. Ada dokter, ibu rumah tangga, pelajar sampai pedagang asongan. "Asal tahu saja ikan yang kami konsumsi di datangkan dari luar daerah ini. Saya harap karang di sini bisa tumbuh besar dan hasil laut juga kelak melimpah," ujar Anti, salah seorang peserta.

Bupati Rusda Mahmud menjelaskan pelestarian terumbu karang di wilayahnya mendesak untuk dilakukan. Saat ini, katanya, sulit menemukan sejumlah hewan laut yang dulunya sangat akrab di lihat warga.

"Penyu, babi laut sudah sangat jarang kita temukan. Nelayan pun makin sulit melaut karena terumbu karang yang rusak. Jika terumbu karang punah, kelak laut tidak lagi bisa diandalkan," kata Rusda.

Tak hanya memecahkan Rekor Muri, pemerintah kabupaten menggelar Festifal Kuliner Non Beras seperti sagu, singkong, pisang, ubi jalar, dan labu yang mencapai 2.123 menu. Menu non beras yang di sajikan para ibu di buat beragam mulai dari makanan berat, minuman dan aneka kue dengan berbagai pilihan rasa.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.

Baca Selengkapnya

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.

Baca Selengkapnya