Rupiah Tembus 14 Ribu, Wisata ke Luar Negeri Batal?

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 31 Agustus 2015 04:29 WIB

Pemandangan Pulau Samalona, saat dilihat dari atas kapal di perairan Makassar, Sulsel, Jumat 5 Juni 2015. Pulau Samalona merupakan gugusan pulau karang yang berbentuk bundar, dengan luas 2,34 hektar dan menjadi salah satu pulau yang menjadi tujuan wisata pecinta selam baik wisatawan lokal, maupun mancanegara dan dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Makassar.TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sulawesi Selatan Didi Leonardo Manaba mengatakan sejak nilai tukar rupiah menembus angka 14 ribu per dolar Amerika Serikat, banyak rencana perjalanan ke luar negeri ditunda.

“Padahal mereka sudah merencanakan berangkat bulan ini,” kata Didi kepada Tempo, Minggu, 30 Agustus 2015.

Menurut Didi, wisatawan khawatir biaya yang mereka keluarkan akan membengkak karena kondisi mata uang rupiah belum stabil. “Tapi, bagi warga yang punya urusan penting, tetap saja berangkat,” ujarnya.

Untuk megantisipasi kurangnya perjalanan wisata ke luar negeri, pengusaha travel bersama penngelola pariwisata bekerja sama mengenalkan potensi wisata dalam negeri agar bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan Nusantara. “Karena banyak orang Indonesia yang belum menginjak semua tempat wisata menarik di Indonesia. Ini yang kami dorong,” katanya.

Didi mengaku belum bisa menyebutkan jumlah kunjungan ke luar negeri yang ditunda atau dibatalkan karena masih harus dihitung ke semua agen travel.

Kepala Kantor Imigrasi Kota Makassar Tegas Hartawan mengatakan, hingga kemarin, perbandingan jumlah kunjungan ke luar negeri sebelum dan setelah rupiah menembus 14 ribu per dolar AS masih sama. “Tidak ada penurunan atau peningkatan yang drastis,” ucapnya.

Tegas mengatakan kunjungan warga Makassar kebanyakan adalah kunjungan keluarga ke Singapura atau Malaysia. Tapi banyak yang berangkat lewat Jakarta atau Surabaya, sehingga tidak semua bisa ia monitor.

Rio Hendarto Budi Santoso, Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, mengatakan belum memiliki data jumlah kunjungan ke luar negeri setelah melemahnya rupiah. Tapi, menurut dia, tampaknya hal itu tidak berpengaruh karena sekarang banyak orang kaya.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

19 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

24 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

24 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

25 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

25 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

25 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

26 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya