TEMPO Interaktif, Denpasar: Gerakan Aceh Merdeka GAM menyetorkan 57 pucuk senjatanya untuk mengakhiri tahap III penyerahan senjata berdasarkan perjanjian Helsinki, 1 Agustus 2005. Penyerahan dilaksanakan di Lapangan Geulanggang, Meusara Alun, Takengon, Aceh Tengah, (22/11). Penyerahan senjata milik GAM Wilayah Linge (Aceh Tengah dan Bener Meriah) kepada Aceh Monitoring Mission dihadiri oleh Ketua AMM Pieter Feith dan beberapa stafnya. Dari TNI, hadir Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal Supiadin AS, KomandanKorem 011/Lilawangsa dan sejumlah petinggi TNI lainnya. Petinggi GAM yang hadir adalah Bahtiar Abdullah, Irwandi Yusuf, Darwis Djunieb, Fauzan Azima, dan puluhan anggota GAM. Penyerahan dilakukan sekitar pukul 09:00 Wib. Irwandi Yusuf, Perwakilan Senior GAM di AMM, menyebutkan bahwa penyerahan senjata ini yang terakhir untuk tahap III. Fauzan Azima, Panglima GAM wilayah Linge,mengatakan bahwa dari 57 pucuk senjata GAM, 54 di antaranya diterima, 2 dipertimbangkan, dan satu ditolak. "Yang dipertimbangkan adalah jenis GLM tanpa nomor seri meski layak pakai," sebutnya. Penyerahan tahap IV, menurut Irwandi Yusuf, akan dilakukan pada pertengahan Desember 2005. Ia berharap penyerahan senjata GAM akan cepat berakhir. "Untuk penyerahan tahap keempat, 20 Desember paling lambat sudah kami selesaikan," ujarnya. Dengan diserahkannya senjata gelombang terakhir tahap ketiga tersebut, hingga saat ini GAM telah menyerahkan 799 pucuk senjata. Diterima oleh AMM sebanyak 698 pucuk dan dipertanyakan AMM 10 pucuk. Dari jumlah yang diterima, sebanyak 57 pucuk masih dipertanyakan pihak TNI. Sementara itu, pasukan TNI nonorganik yang telah meninggalkan Aceh pada tahap ketiga berjumlah 4.297 orang yang dilakukan dalam dua gelombang pada Sabtu (19/11) dan Senin (21/11). Adi Warsidi