TEMPO.CO, Pontianak - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti para penerima bantuan dalam program perlindungan sosial bisa dimanfaatkan untuk keperluan penting. Biaya pendidikan dan pengobatan yang gratis bagi mereka bisa dialihkan ke kebutuhan mendesak lain. "Bisa diambil Rp 50 ribu dulu, Rp 100 ribu dulu juga boleh atau diambil sekaligus Rp 600 ribu juga boleh,” kata Jokowi di Kalimantan Barat, Sabtu, 22 Agustus 2015. “Tapi ingat, jangan digunakan untuk beli pulsa."
Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat kepada perwakilan penerima di SMP Negeri 4 Pontianak, Kampung Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Pontianak, Kalimantan Barat. Dana program perlindungan sosial tersebut diambil dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak.
Kartu-kartu tersebut merupakan perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan. Khusus pemegang Kartu Indonesia Pintar, pemerintah memberi bantuan per bulan sebesar Rp 450 ribu untuk tingkat sekolah dasar, Rp 750 ribu bagi siswa sekolah menengah pertama, dan Rp 1 juta untuk siswa sekolah menengah umum. "Gunakan kartu itu untuk membeli seragam sekolah, buku, sepatu, dan keperluan sekolah lainnya," kata Jokowi.
Di Kalimantan Barat Kartu Keluarga Sejahtera dibagikan kepada 10.004 kepala keluarga, Kartu Indonesia Pintar kepada 1.714 anak sekolah, dan Kartu Indonesia Sehat kepada 4.995 orang. Adapun Kartu Asistensi Sosial diberikan kepada 104 orang penyandang disabilitas. Secara nasional, Kartu Keluarga Sejahtera dibagikan kepada sekitar 16 juta penerima, Kartu Indonesia Pintar kepada sekitar 20 juta orang, dan Kartu Indonesia Sehat kepada 88 juta penerima. Pemegang Kartu Keluarga Sejahtera akan menerima dana senilai Rp 600 ribu per bulan yang bisa diambil di kantor pos terdekat.
Seperti biasa, Jokowi kemudian menguji pengetahuan masyarakat terhadap program sosialnya. Dia memberikan hadiah sepeda melalui kuis bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaannya. Tampak hadir dalam penyerahan kartu perlindungan sosial ini Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, serta Kepala badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji berharap penerima tiga kartu itu benar-benar menggunakannya untuk kebutuhan pentingnya.
ASEANTY PAHLEVI
Berita terkait
Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi
10 menit lalu
Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014
19 menit lalu
Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024
42 menit lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaDahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY
58 menit lalu
Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo
1 jam lalu
Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
2 jam lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
4 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
5 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
5 jam lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
5 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca Selengkapnya