Kisah Pondok Cinta di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 18 Agustus 2015 05:19 WIB

Prajurit TNI AD Yonif Linud 433 JS Kostrad, mengikuti upacara sebelum melaksanakan patroli wilayah perbatasan di pos pengamanan perbatasan Simanggaris Baru, Nunukan, Kalimantan Utara, 5 Juni 2015. Patroli ini dilaksanakan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Malinau - Sersan Satu Hery Nuryanto bergegas mengambil telepon genggam dan headset yang ia letakkan di kamar berdinding kayu itu. Sambil bersiul, ia berjalan sejauh 200 meter, menuju "Pondok Cinta".

Tak ada yang istimewa dari pondok kayu berlantai dua tersebut. Dibuat dari kayu-kayu disusun, bentuknya kotak dibagi menjadi empat ruang, atas dan bawah. Namun, pondok ini berjasa besar dalam menuntaskan rindu para prajurit penjaga perbatasan. Hanya di Pondok Cinta sinyal telepon seluler bisa ditangkap. Itu pun harus dengan cara menggantungkan telepon di dinding luar pondok.

Setelah menggantung teleponnya, Hery memasang headset yang ia tarik sehingga bisa menelepon sambil duduk. "Kalau bergeser sejengkal saja, hilang sinyalnya," ujar Hery.

Pondok kayu itu dinamakan Pondok Cinta oleh pasukan penjaga perbatasan yang bertugas sebelum Hery cs tiba di Long Nawang, Kecamatan Kayan Hilir, Malinau, Kalimantan Utara. Titik Long Nawang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Mereka akan bertugas selama sembilan bulan, dua bulan telah dilewati. Di sini, mereka harus menjaga 800 patok perbatasan.

Hery adalah satu dari lima belas prajurit Batalyon Brawijaya 512 Baladhibya Yudha yang ditugaskan menjaga titik Long Nawang. Biasanya, kata Hery, setiap pagi dan malam hari mereka mengunjungi Pondok Cinta sekadar untuk menanyakan kabar orang-orang tersayang di kampung halaman. "Waktu Lebaran kemarin nyaris roboh karena 13 orang masuk semua ke sana," ujar Hery.

Baca berita menarik:
Wow! di Desa ini Tak Boleh Ada Pria Karena...
Gara-gara Tato Tak Pantas Ini, Istri Usir Suaminya

Uniknya, tak semua telepon seluler berfungsi di Pondok Cinta. Hanya ponsel keluaran lama yang bisa menangkap sinyal, sedangkan pemilik telepon cerdas keluaran terbaru hanya bisa gigit jari.

Hidup terpisah jauh dari keluarga sudah biasa dilakoni para penjaga tapal batas. Sebelum menjaga Long Nawang, mereka menjaga perbatasan antara Papua dan Papua Nugini selama 14 bulan. "Kita kan kalahnya cuma sama kertas, kalau sudah keluar surat perintah ya harus jalan, meskipun tak ada dana," kata dia.

Selama bertugas, istri dan anak mereka tinggal di asrama TNI di Surabaya. Meskipun para suami bertugas, istri tetap harus tinggal di asrama. Tujuannya supaya mereka tak diganggu dan mendapat fitnah selama ditinggal suami. "Namanya juga jauh, kan takut juga kalau dia ketemu orang lain," ujar Prajurit Kepala Abdul Halik.

Selanjutnya: Pos perbatasan...


Berita terkait

KKI Warsi Bantu Masyarakat Dayak Malinau Kembangkan Potensi Alam Jadi Produk Ekonomi

35 hari lalu

KKI Warsi Bantu Masyarakat Dayak Malinau Kembangkan Potensi Alam Jadi Produk Ekonomi

KKI Warsi bekerjasama dengan Kabupaten Malinau mengembangkan potensi sumber daya alam dengan pengembangan ekonomi hijau masyarakat Dayak.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rombongan Gubernur Kaltara Kecelakaan, Satu Korban Ditemukan Tewas di Sungai

16 Agustus 2023

Kronologi Rombongan Gubernur Kaltara Kecelakaan, Satu Korban Ditemukan Tewas di Sungai

Rombongan Gubernur Kaltara diagendakan berangkat dari Malinau dalam ekspedisi HUT Kemerdekaan ke-78 RI di perbatasan Krayan, Nunukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Cintana Dapat Beasiswa ke Cina, Pilih Jurusan Kedokteran Demi Desanya

11 Juli 2023

Cerita Cintana Dapat Beasiswa ke Cina, Pilih Jurusan Kedokteran Demi Desanya

Program beasiswa itu merupakan upaya untuk memfasilitasi anak-anak daerah itu dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang strata di Cina dan Taiwan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Letakkan Batu Pertama Pembangunan PLTA di Malinau Kaltara

23 Februari 2023

Jokowi Akan Letakkan Batu Pertama Pembangunan PLTA di Malinau Kaltara

Jokowi akan mengunjungi Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, untuk meletakkan batu pertama pembangunan PLTA Mentarang pada 1 Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Susi Air Melapor ke Bareskrim Soal Perkara Pengusiran Pesawat di Malinau

11 Februari 2022

Susi Air Melapor ke Bareskrim Soal Perkara Pengusiran Pesawat di Malinau

Maskapai Susi Air sudah melayangkan somasi namun tidak mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten Malinau.

Baca Selengkapnya

Somasi Susi Air ke Pemkab Malinau, Sekda: Kita Tidak Terburu-Buru Jawab

9 Februari 2022

Somasi Susi Air ke Pemkab Malinau, Sekda: Kita Tidak Terburu-Buru Jawab

Pemkab Malinau menyatakan tidak ingin terburu-buru dan tengah mempelajari somasi yang dilayangkan kuasa hukum Susi Air kepada mereka.

Baca Selengkapnya

Polemik Susi Air di Malinau, Berapa Harga Sewa Hanggar?

8 Februari 2022

Polemik Susi Air di Malinau, Berapa Harga Sewa Hanggar?

Pemkab Malinau menanggapi polemik Susi Air di hanggar bandara Kol. R. A Bessing, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Balik Modal Kereta Cepat, Alasan PPKM Level 3

8 Februari 2022

Terkini Bisnis: Balik Modal Kereta Cepat, Alasan PPKM Level 3

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa siang, 8 Februari 2022 antara lain tentang perkiraan balik modal kereta cepat Jakarta Bandung.

Baca Selengkapnya

Dirut Smart Aviation: Kami Tidak Menguasai Hanggar Malinau Secara Ilegal

8 Februari 2022

Dirut Smart Aviation: Kami Tidak Menguasai Hanggar Malinau Secara Ilegal

Dirut Smart Aviation mengatakan tidak menguasai hanggar di bandara Kol. R.A Bessing, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Smart Aviation Rugi Karena Polemik Hanggar di Malinau, Ini Penjelasan Dirut

7 Februari 2022

Smart Aviation Rugi Karena Polemik Hanggar di Malinau, Ini Penjelasan Dirut

Smart Cakrawala Aviation mengatakan mengalami kerugian akibat polemik hanggar di Bandara Robert Atty Bessing, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya