Presiden Jokowi (kiri) menyerahkan Bendera Merah Putih kepada anggota Paskibraka, Maria Felicia Gunawan, saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - Pembawa replika bendera pusaka saat upacara perayaan HUT ke-70 kemerdekaan RI Maria Felicia Gunawan mengaku sempat tegang sebelum memulai seluruh rangkaian upacara. Sebelum upacara dimulai, para angggota Paskibraka melakukan persiapan di samping Istana Merdeka.
“Yang pastinya takut mengecewakan, takut tidak bisa kasih yang terbaik. Rasa khawatir, pokoknya takut karena kami sudah dikasih kepercayaan sama kakak pelatih, teman-teman untuk jadi petugas pengibaran,” kata Maria yang dipanggil Cia di Kompleks Istana, Senin, 17 Agustus 2015.
Cia mengaku takut saat membawa baki kakinya tergelincir, saat naik tangga atau saat turun dari tangga. “Pas bawa bendera kan takut karena tidak keliatan di depan kami. Ada angin kencang, misalnya,” katanya.
Cia mengatakan hal yang bisa mengurangi ketegangannya adalah motivasi dan semangat yang diberikan oleh para pembina dan sesama teman Paskibraka. Ia mengatakan seluruh pembina tak henti memberi motivasi dan tip khusus.
Saat diberikan bendera oleh Presiden Joko Widodo, Cia mengatakan Presiden sempat menanyakan kesiapannya menerima bendera. “Siap tidak, Kak?” kata Cia menirukan Presiden.
Tim pembawa bendera beranggotakan pengerek bendera, Briand F. Pelle dari Papua, Zainal Azis dari Sumatera Barat, dan komandan kelompok 8 Muhammad Razak dari Sulawesi Tengah. Cia merupakan siswa SMAK Penabur Gading Serpong. Dalam upacara HUT Kemerdekaan tahun ini, tim Paskibraka diberi nama tim Sadewa dan Nakula. Tim Sadewa merupakan tim pengibar bendera, sementara Nakula menjadi tim penurunan bendera.