Kiri-kanan: Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Jalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution berbincang usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 12 Agustus 2015. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah resmi dilantik menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman pada Rabu 12 Agustus 2015, Rizal Ramli belum menempati rumah dinasnya. Rumah dinas yang bertempat di Jalan Widya Chandra V Nomor 24 rupanya masih dihuni Menko Kemaritiman sebelumnya, Indroyono Soesilo.
"Pak Rizal belum pindah ke sini karena Pak Indroyono masih beres-beres barang," ucap Budi, satpam di rumah tersebut, saat ditemui Tempo, Sabtu,15 Agustus 2015.
Rumah dinas yang akan ditempati Rizal hanya selisih satu rumah dari rumah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Berdasarkan pantauan Tempo, rumah yang dipasangi bendera merah-putih di sepanjang pagarnya itu tampak sepi. Hanya ada petugas kebersihan dan satpam yang berjaga. Juga terparkir sedan berpelat merah dengan nomor B-1948-PQA di garasi mobil. Di depan rumah itu, terparkir sepeda motor polisi.
Budi mengatakan Indroyono baru akan meninggalkan rumah dinasnya pada Senin mendatang. "Soalnya masih angkut-angkutin barang pribadi. Mungkin selesainya Senin," ujarnya.
Jika sudah dikosongkan, tutur Budi, rumah tersebut akan direnovasi kembali. "Ya, dibersihin, dibener-benerin dulu," ucapnya. Namun, dia mengaku belum tahu pasti kapan Rizal akan menempati rumah tersebut. "Kalau itu, belum tahu saya."
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Biro Informasi dan Hukum Kemenko Kemaritiman Shahandra Hanitiyo menuturkan Rizal saat ini masih mendiami rumah pribadinya. "Masih di rumah pribadi," ucapnya.
<!--more-->
Shahandra belum tahu kapan Rizal akan menempati rumah dinas. Ketika ditanya alamat rumah pribadi Rizal, Shahandra enggan menyebutkan. "Yang jelas, sudah bukan di Cipete lagi," ujarnya.
Sehari menjadi menteri, Rizal sudah menuai kontroversi akibat pernyataannya mengenai pembelian pesawat Garuda Airbus A350 buatan Prancis.
Rizal menuturkan pesawat itu hanya cocok digunakan untuk penerbangan ke Amerika dan Eropa. Sedangkan tingkat keterisian penumpang Garuda Indonesia pada rute itu hanya 30 persen. Menurut dia, rencana pembelian 30 pesawat itu harus ditunda, dengan alasan tidak ingin Garuda bangkrut.
Belum lagi mengenai pernyataannya terkait dengan proyek kereta api cepat. Rizal menyebut ada pejabat yang bermain dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Rizal juga mengatakan rencana Presiden Joko Widodo dalam proyek listrik 35 ribu megawatt tidak realistis.