Inkumben Maju Pilkada, PNS di 12 Daerah Ini Akan Diawasi

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 12:46 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKKP), Jimly Asshiddiqie (tengah) memimpin sidang putusan terkait kode etik penyelanggara pemilu yang dilaporkan oleh Prabowo-Hatta Rajasa, di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, 21 Agustus s2014. DKKP memutuskan bahwa KPU dan Bawaslu tidak terbukti melakukan pelanggaran. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Semarang - Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah (Bawaslu) mengungkapkan akan melakukan pengawasan secara intensif terhadap 12 kabupaten/kota yang menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) Desember nanti. “Di daerah tersebut, inkumben maju lagi dan berpotensi adanya pelanggaran netralitas pegawai negeri sipil (PNS) dan birokrasi,” kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jawa Tengah Teguh Purnomo, Kamis, 13 Agustus 2015.

Teguh mengatakan karena para inkumben ingin berkuasa lagi maka potensi memainkan dukungan dan mobilisasi PNS sangat tinggi. Selain itu, penggunaan anggaran daerah untuk kepentingan kampanye juga sangat rawan. “Sehingga memerlukan pengawasan ketat, termasuk dari masyarakat,” katanya.

Sejauh ini, kata Teguh, sudah muncul beberapa kasus dugaan pelanggaran netralitas PNS, seperti di Purbalingga, Klaten, Kota Semarang, dan di Kabupaten Blora. Beberapa PNS dan perangkat birokrasi diduga terlibat memberi dukungan kepada calon tertentu.

Di Semarang, seorang camat diketahui mengenalkan salah satu kandidat calon kepala daerah di sebuah forum halalbihalal. Camat tersebut mengkampanyekan salah satu calon saja tanpa mengenalkan calon lain sehingga dianggap tak netral. Saat ini, Panwaslu masih melakukan proses pengusutan dan pengumpulan bukti peristiwa tersebut.

Lantaran masih dalam proses pengusutan, Teguh belum mau menyebut nama camat tersebut. “Jika disebut, kami khawatir malah menyulitkan pengusutan,” kata Teguh. Di Semarang, dua mantan wali kota sama-sama maju dalam pilkada, yakni wali kota periode 2012-2015 Hendrar Prihadi dan wali kota periode 2010-2012 Soemarmo.

Di Klaten, Panwaslu juga menemukan seorang istri camat di kabupaten setempat mengenalkan salah satu calon di acara Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Di daerah ini ada pasangan calon yang sama-sama perempuan yang ada kaitannya dengan inkumben, yakni Sri Hartini-Sri Mulyani. Sri Hartini adalah bekas Wakil Bupati Klaten sedangkan Sri Hartini adalah istri Bupati Klaten Sunarna.

Dugaan pelanggaran netralitas PNS juga ditemukan di Kabupaten Purbalingga. Panwaslu mengetahui adanya beberapa pegawai negeri sipil di daerah tersebut melibatkan diri saat ada pendaftaran salah satu bakal calon kepala daerah. “Kasus ini juga mulai dalam tahap klarifikasi,” kata Teguh.

Sebanyak 12 kabupaten/kota yang petahananya maju lagi dalam pilkada adalah Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Blora, Kabupaten Kendal, Kabupaten Rembang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang.

ROFIUDDIN

Berita terkait

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

14 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

17 jam lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

4 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

5 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

5 hari lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

6 hari lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

8 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya