Stok Daging Sapi di Yogyakarta Masih Aman

Reporter

Selasa, 11 Agustus 2015 19:18 WIB

Pekerja memotong daging sapi di Rumah Potong Hewan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kelangkaan daging sapi belum sampai menjalar ke Gunungkidul Yogyakarta. Seorang juragan sapi asal Wonosari, Sukino mengatakan penjualan sapi di Gunungkidul masih stabil.

Sukino yang biasa kulakan sapi baik di peternak lokal maupun di kabupaten lain seperti Wonogiri Jawa Tengah juga Jawa Timur mengatakan permintaan sapi masih normal. “Dalam tiga hari, sepuluh ekor sapi masih bisa terjual,” katanya kepada Tempo Selasa 11 Agustus 2015.

Sukino mengakui harga sapi terus melambung sejak awal bulan Agustus. Kenaikan terutama berlaku untuk jenis sapi dewasa siap potong yang naik menjadi Rp 15 juta dari semula Rp 13,5 juta per ekor.

Adapun untuk pedet atau anak sapi mengalami kenaikan Rp 500 ribu per ekor dari harga normal Rp 10 juta. Menurut dia kenaikan harga sapi saat ini bukan karena minimnya stok, tapi karena adanya musim kemarau yang membuat ongkos untuk pakan ikut naik.

Wartilah, salah seorang padagang Pasar Gamping Yogyakarta mengatakan harga daging sapi belum turun sejak Lebaran Juli lalu, yakni Rp 110 ribu per kilogram. Memperoleh daging sapi dari Desa Segoroyoso, Pleret, Bantul, Wartilah mampu menjual sebanyak 50 kilogram daging sapi setiap hari. “Kami tidak mogok, persediaan daging cukup,” ucapnya.

Kepala Seksi Produksi Ternak Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, Erna Rusmiyati mengatakan persediaan daging sapi masih mencukupi. Populasi sapi di DIY tahun 2015 setidaknya ada 312 ribu ekor. Peternak sapi lokal banyak tersebar di Gunung Kidul dan Bantul. “Stok daging aman. Sebanyak 50 persen sapi dari total populasi dipasok dari peternak sapi di Gunung Kidul,” kata Erna.

DIY, kata dia selama ini menjadi satu di antara penyangga kebutuhan sapi di Indonesia. Sebagian sapi di daerah ini dipasok ke sejumlah daerah, di antaranya Jakarta. Tahun ini, DIY menargetkan mengirim 5 ribu ekor sapi ke Jakarta.

Naiknya harga daging sapi di sejumlah daerah belakangan ini diikuti dengan naiknya harga sejumlah komoditas bahan pangan lain. “Terutama cabai dan telur, ikut naik signifikan hampir di seluruh pasar tradisional,” kata Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Supriyadi kepada Tempo kemarin.

Supriyadi mengatakan harga cabai keriting sudah mengalami lonjakan sejak pekan lalu dari semula Rp 35 ribu menjadi 45 ribu per kilogram pada awal pekan ini. Kenaikan harga juga terjad pada cabai rawit yang pekan lalu sudah tembus Rp 50 ribu per kilogram, awal pekan ini terus naik hingga Rp 60 ribu perkilogram. Sedangkan telur ayam dari Rp 18.500 menjadi Rp 22 ribu per kilogram.

PRIBADI WICAKSONO | SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya