Pukat UGM Tolak SP3 Idham Samawi

Senin, 10 Agustus 2015 18:42 WIB

Mantan Bupati Bantul, Idham Samawi. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Zaenurrahman, menyatakan terbitnya surat perintah penghentian penyidikan (SP3) bagi dua tersangka korupsi dana hibah Persiba Bantul tak layak dan tidak ada dasarnya. "Jelas tidak ada dasarnya dan tidak layak ada SP3," kata dia, Senin, 10 Agustus 2015.

Pada 4 Agustus lalu, Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan SP3 untuk Idham Samawi, mantan Bupati Bantul, dan Edy Bowo Nurcahyo, mantan kepala kantor pemuda dan olahraga setempat. Jaksa mengaku tidak berhasil menemukan alat bukti yang cukup untuk menjerat keduanya.

Keputusan inilah yang dinilai keliru. Zaenurrahman menegaskan, dalam penetapan setiap tersangka, tentunya aparat penegak hukum telah memiliki dua alat bukti yang cukup. Apalagi, kata dia, dua tersangka lainnya, yaitu Dahono, mantan bendahara Persiba, dan Maryani, pihak ketiga penyedia akomodasi, transportasi, dan konsumsi, sedang diadili di pengadilan.

Dari persidangan kedua terdakwa, kata Zaenurrahman, peran Idham dan Edy Bowo terungkap jelas. Persidangan juga memaparkan sejumlah alat bukti dan saksi yang berkaitan dengan peran keduanya. "Jadi keputusan SP3 itu kami tegaskan tidak memiliki dasar," ujarnya.

Bukan hanya Pukat UGM. Hampir semua aktivis antikorupsi di Yogyakarta juga memprotes terbitnya SP3 ini. Mereka menilai penghentian penyidikan ini diduga kuat terkait dengan posisi Idham sebagai petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan anggota DPR terpilih.

Untuk menyuarakan penolakan mereka, lebih dari 20 lembaga mengadukan Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, Jaksa Agung Muda Pengawas, Komisi Kejaksaan, dan Komisi Yudisial. Mereka juga menyiapkan gugatan praperadilan terhadap putusan Kejaksaan Tinggi itu.

Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DIY, Azwar, membantah jika dikatakan penerbitan SP3 Idham Samawi merupakan keputusan politis. "Ini semua berdasarkan pertimbangan yuridis, bukan politis," katanya. Dia memastikan jaksa menemukan tidak ada keterkaitan antara Idham dan tindak pidana korupsi dana hibah Persiba pada 2011.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

4 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

6 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

7 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

13 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

21 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

29 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

32 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

43 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

47 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

14 Maret 2024

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya