Jusuf Kalla Tutup Muktamar Muhammadiyah Siang Ini

Reporter

Jumat, 7 Agustus 2015 11:42 WIB

Jusuf Kalla. ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) dijadwalkan menutup Muktamar Muhammadiyah ke-47 di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar, Jumat siang ini, 7 Agustus 2015. Penutupan tersebut sekaligus mengakhiri rangkaian muktamar, yang berhasil memilih ketua umum baru, Kamis malam lalu.

Humas Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mahruf mengatakan, panitia muktamar menerima konfirmasi kehadiran JK sejak Kamis siang. Sebelum muktamar, JK juga telah menyatakan kesiapannya menghadiri hajatan lima tahun Muhammadiyah itu. “Kalau tidak ada halangan, dia datang sekitar pukul dua siang ini,” kata Mahruf di Makassar, Jumat pagi.

Jusuf Kalla, kata Mahruf, telah tiba di Makassar sejak Jumat pagi. Adapun Pasukan Pengamanan Presiden telah lebih dulu tiba di lokasi di Unismuh Makassar pada Kamis malam untuk mempersiapkan prosedur pengamanan. Acara penutupan akan digelar di Balai Sidang Muktamar, yang selama ini menjadi arena utama sidang-sidang muktamar.

Sebelum ke Unismuh, Jusuf Kalla diagendakan melaksanakan salat Jumat lebih dulu di Masjid Al Markaz Al Islami Makassar. Di sana, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat MUhammadiyah Din Syamsuddin menjadi imam salat. Selain Din, Ketua Umum PP Haedar Nashir serta 13 formatur baru juga berencana salat di tempat yang sama. “Dari sana, langsung ke kampus untuk penutupan,” kata Mahruf.

Sejauh ini Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar berjalan tertib dan lancar. Pemilihan ketua umum juga berlangsung tanpa hambatan. Diketahui, Haedar Nashir terpilih menjadi ketua umum setelah melewati sejumlah tahapan. Di antaranya pemilihan di sidang tanwir, pemilihan di hadapan dua ribu lebih peserta muktamar, serta musyawarah tertutup di kalangan para formatur terpilih.

Muktamar Muhammadiyah dibuka Senin lalu di lapangan Karebosi Makassar. Saat itu pembukaan dihadiri Presiden Joko Widodo yang sekaligus memberi amanat di hadapan warga Muhammadiyah.

AAN PRANATA

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

8 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya