Haedar Nashir Kandidat Terkuat Pimpin Muhammadiyah

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 5 Agustus 2015 23:53 WIB

Presiden Jokowi berpidato dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisiah di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Makassar -Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menempati peringkat pertama hasil penghitungan suara dari pemilihan pimpinan formatur periode 2015-2020, pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Rabu 5 Agustus 2015. Ketua PP lainnya, Ahmad Dahlan Rais, mengatakan sejawatnya tersebut berpeluang besar didodong menjadi ketua umum, dalam rapat 13 formatur terpilih pada Kamis 6 Agustus.


“Dalam tradisi enam Muktamar Muhammadiyah sebelumnya, calon yang memiliki suara terbanyak disodorkan menjadi ketua Muhammadiyah periode berikutnya, “ ujar Ahmad Dahlan dalam jumpa persnya setelah penghitungan suara selesai. Kondisi berbeda berlaku jika Haedar tidak bersedia dan mempersilakan para formatur memilih kandidat lainnya.

Dari hasil perolehan suara, Haedar Nashir mendapatkan suara terbanyak dengan jumlah 1.947. Haedar dipastikan menjadi ketua formatur yang bertugas memilih Ketum PP Muhammadiyah selanjutnya. Sementara Ahmad Dahlan Rais juga masuk dalam formatur karena menempati posisi ketiga dengan jumlah suara 1.827. Soal dukungan, Ketua PP Muhammadiyah ini optimis memberi dukungannya kepada Haedar Nashir. “Insya Allah Pak Haedar,” ujarnya.

Diketahui bahwa proses penentuan pimpinan di Muhammadiyah yang acara muktamarnya dibuka Presiden Joko Widodo pada Minggu 2 Agustus lalu, berbeda dengan ormas pada umumnya. Muhammadiyah menganut sistem pemilihan formatur atau perwakilan. Dari 39 calon tetap, akan ditunjuk 13 peraih suara terbanyak menjadi anggota Pengurus Pusat. Pengurus Pusat yang akan mendiskusikan penunjukan Ketua Umum dan Sekretaris.

Panitia pemilihan Budi Setiawan menjelaskan, pemilik suara tertinggi pada pemilihan hari ini belum tentu menjadi ketua umum. Sebab keputusan berada di tangan seluruh formatur. "Mereka yang menentukan, apakah menunjuk salah satu di antara mereka atau orang di luar yang berada di daftar calon tetap," kata Budi.

Menurut Budi, ketua umum yang diajukan oleh formatur juga belum langsung ditetapkan. Formatur mesti membawanya ke sidang untuk mendapatkan persetujuan forum sidang muktamar. "Untuk sekretaris tidak perlu minta persetujuan. Cukup diumumkan."

AAN PRANATA

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

5 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

6 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

7 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

10 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

12 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

12 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

24 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

26 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya