DPRD Yogyakarta Dukung Aksi Protes Pedagang Alun-alun Utara  

Reporter

Jumat, 31 Juli 2015 15:36 WIB

Wisatawan yang memadati kawasan Keraton dan Alun-Alun Utara Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua DPRD Kota Yogyakarta Sudjanarko meminta Pemerintah Kota Yogyakarta menunda penataan Alun-alun Utara hingga pekan depan sambil menunggu hasil mediasi antara pedagang dan Pemerintah Kota yang akan digelar Dewan. “Kami meminta penataannya dihentikan sementara,” kata Sudjanarko, Jumat, 31 Juli 2015.

DPRD, kata Sudjanarko, meminta penataan Alun-alun Utara dihentikan sementara karena selama ini Pemerintah Kota tidak pernah menyampaikan rencana penataan kawasan depan Keraton Yogyakarta itu kepada Dewan. “Landasan kebijakan yang digunakan Pemerintah apa?” ujarnya.

Semula, Dewan berencana mengadakan mediasi pada Senin, 3 Agustus 2015. Tapi jadwal itu kemudian diundur karena sebagian anggota Dewan masih melakukan kunjungan kerja ke Jakarta.

Menurut Sudjanarko, Dewan telah menyiapkan surat panggilan kepada tiga pihak Pemerintah Kota, yakni Dinas Perhubungan, Dinas Ketertiban, dan Asisten Perekonomian Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta. Selain itu, Dewan akan memanggil perwakilan Paguyuban Pelaku Ekonomi Wisata Alun-Alun Utara (Peta Altar). Mediasi akan dilakukan dengan tiga Komisi DPRD sekaligus, yakni Komisi A,B, dan C, melalui mekanisme rapat gabungan.

Sempat berkembang kabar bahwa alotnya proses penataan Alun-alun Utara selama ini disebabkan oleh adanya anggota Dewan yang membekingi para pedagang. Komunitas pedagang di Alun-alun Utara terpecah menjadi dua kubu, yakni pendukung (Forum Komunikasi Alun-alun Utara) dan penolak (Peta Altar) penataan. “Sampai saat ini kami belum mencium ada bau kepentingan anggota Dewan di belakang penataan ini,” ujar Sudjanarko.

Koordinator Peta Altar, Totok Haryono, meminta Pemerintah Kota Yogyakarta menunggu hasil mediasi yang dilakukan DPRD. Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengancam akan mempidanakan para pedagang kaki lima jika hingga 17 Agustus mendatang masih berjualan di Alun-alun Utara. Hal itu ia sampaikan untuk menanggapi penolakan pedagang atas upaya penataan oleh Pemerintah Kota.

“Kalau tetap nekat (berjualan) sampai batas waktu toleransi relokasi, mereka bisa dikenai tindak pidana,” ujar Haryadi di Balai Kota Yogyakarta kemarin. Pemerintah memberi batas waktu hingga 17 Agustus 2015 kepada pedagang untuk meninggalkan Alun-alun Utara. Selain pedagang, tukang parkir liar di kawasan tersebut akan digusur.

Menurut Haryadi, rencana penataan Alun-alun Utara itu mengacu pada surat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X pada 27 Juli lalu yang menyatakan penataan Alun-alun Utara sudah menjadi kesepakatan antara pedagang, Pemerintah Kota, dan Pemerintah Provinsi Yogyakarta sebagai bagian revitalisasi kawasan Keraton. "Alun-alun Utara tidak diperkenankan untuk parkir, kaki lima," tulis Sultan dalam poin ketiga surat itu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

14 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

6 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

7 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

7 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya