TEMPO.CO, Karanganyar - Tim search and rescue (SAR) gabungan terus berupaya bergerak cepat untuk menemukan tujuh pendaki yang hilang di Gunung Lawu. Selain bekal para pendaki tidak bisa diperkirakan, suhu di sekitaran puncak Lawu juga sangat dingin.
Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan cuaca di Gunung Lawu sebenarnya cukup cerah. "Tidak ada badai maupun hujan," katanya, Rabu, 29 Juli 2015.
Hanya saja, suhu di sekitar Gunung Lawu pada musim kemarau ini memang cukup rendah. Menurut Agus, pada malam dan pagi hari suhu di Gunung Lawu bisa mencapai 4 derajat Celsius.
Kondisi itu membuat tim pencari harus bisa menemukan tujuh pendaki dalam waktu secepatnya. Apalagi, dua di antara tujuh pendaki itu masih anak-anak. "Daya tahan tubuh mereka tentunya belum terlalu kuat menahan hawa dingin," kata Agus.
Ketujuh pendaki itu adalah Abdul, 9 tahun, Sasi (11), Refi (18), Maya Mega Pratiwi (18), Rizal (18), Guruh Putra (18), dan Gabriel (18).
Mereka mulai melakukan pendakian sejak Sabtu lalu. Sesuai jadwal, seharusnya mereka sudah turun pada Ahad malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar Nugroho mengatakan, ketujuh pendaki itu naik ke Lawu sejak Sabtu kemarin. Pihaknya telah berkoordinasi dengan relawan Anak Gunung Lawu (AGL) dan tim SAR yang segera melakukan penyisiran.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo
44 detik lalu
Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo
Berita terkini bisnis pada Rabu siang, 8 Mei 2024, dimulai dari nama baru yang muncul dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada bulan kelima ini.
Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Edo Segara Gustanto, mengimbau masyarakat untuk selalu mendukung perusahaan-perusahaan yang turut membantu Palestina.
Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS
10 menit lalu
Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS
Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS), di Karawang, Rabu 8 Mei 2024.