Menteri Nasir: Tak Boleh Ada Perpeloncoan dalam Ospek  

Reporter

Minggu, 26 Juli 2015 20:14 WIB

Ilustrasi ospek mahasiswa baru. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta agar dalam pelaksanaan Ospek mahasiswa baru tidak ada tindakan perpeloncoan. "Tidak boleh ada lagi tindakan perpeloncoan dalam Ospek," katanya dalam acara halalbihalal Partai Kebangkitan Bangsa Ciganjur, Minggu, 26 Juli 2015.

Ia mengatakan Ospek harus bisa menjadi kegiatan yang mengenalkan mahasiswa baru tentang kampus dan kebutuhan kampus. Ia pun meminta agar pada Ospek ini akan ada tambahan materi yang diajarkan kepada mahasiswanya, yaitu memperkenalkan wawasan kebangsaan. "Ini bagian dari revolusi mental," katanya.

Pada materi wawasan kebangsaan itu, diharapkan mahasiswa akan memiliki rasa kepedulian terhadap bangsa. "Agar mereka bisa memiliki rasa bela negara," katanya.

Bila masih ada Ospek dengan tindakan perpeloncoan, Nasir tidak segan-segan untuk memberikan tindakan. Bila siswa senior melakukan perpeloncoan, rektor kampus itu akan memberikan hukum. "Bila perpeloncoan dilakukan atas perintah rektor, rektor akan kami beri sanksi karena indisipliner," kata Nasir.

Pelaksanaan Ospek atau MOS seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi siswa dan mahasiswa baru. Sebab, dalam ajang tersebut biasanya mereka diminta untuk membawa barang dan melaksanakan tugas tertentu. Bahkan, beberapa kali sempat terjadi kekerasan di ajang tahunan tersebut.

Seorang mahasiswa baru jurusan Planologi ITN Malang Fikri Dolasmantya Surya meninggal dunia saat mengikuti kegiatan Ospek pada Oktober 2013. Pada 2011 pun pernah ada kejadian serupa di Universitas Hasanuddin. Mahasiswa baru bernama Awaludin tewas.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

22 Oktober 2021

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

Santri sukses menunjukkan perannya dalam berbagai bidang salah satunya di lingkup pemerintahan. Mulai menjadi menteri hingga presiden

Baca Selengkapnya

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

3 Oktober 2019

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria menjelaskan pihaknya menunggu surat resmi penahanan atas dosen IPB bernama Abdul Basith.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

2 Oktober 2019

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

M. Nasir mengaku tak pernah menghalangi siapa saja mengemukakan pendapatnya, namun hal itu tidak harus dilakukan di jalan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

30 September 2019

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

Nasir mengajak para rektor untuk menciptakan suasana yang teduh menjelang pelantikan anggota DPR, serta Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.

Baca Selengkapnya

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

14 Agustus 2019

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

Rencana mendatangkan rektor asing di Indonesia akan diberlakukan pertama kali untuk perguruan tinggi swasta.

Baca Selengkapnya

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

5 Agustus 2019

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

Dalam pemilihan rektor asing, M. Nasir berharap akan ada mekanisme yang berbeda dari ketentuan yang saat ini diterapkan, misalnya lewat pansel.

Baca Selengkapnya

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.

Baca Selengkapnya