Jokowi Janji Tingkatkan Produksi Semen Kupang  

Reporter

Sabtu, 25 Juli 2015 15:00 WIB

Presiden RI Joko Widodo berjalan meninggalkan gedung KPK , Jakarta, usai melakukan buka puasa bersama, 9 Juli 2015. Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan pejabat terkait. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Kupang - Presiden Joko Widodo berjanji meningkatkan produksi Semen Kupang menjadi 1,8 juta ton per tahun dengan meningkatkan sejumlah fasilitas, seperti pelabuhan, dan bahan baku. "Nanti kami akan tambahkan produksinya sehingga menjadi 1,8 juta ton per tahun," kata Jokowi saat berkunjung ke PT Semen Kupang, Sabtu, 25 Juli 2015.

Selama ini, menurut Jokowi, Nusa Tenggara Timur masih kekurangan semen sehingga harus dipasok dari luar daerah. Padahal di NTT bahan baku pembuatan semen sangat komplet. Misalnya, pasir besi, gipsum, dan batu kapur. Karena itu, pemerintah berencana menaikkan produksi semen menjadi 1,8 juta per tahun.

Jokowi menuturkan peningkatan produksi ini harus diikuti dengan peningkatan infrastruktur, seperti pelabuhan dan pembangunan pabrik Semen Kupang III. "Tahun ini, pembangunan Semen Kupang III, yang rampung dalam tiga tahun," kata Jokowi.

Pemerintah, ucap Jokowi, akan memberikan suntikan modal kepada pabrik Semen Kupang. Dia tidak menyebutkan berapa besar dana yang akan diberikan. "Nanti dihitung oleh menteri dan Dirut Semen Kupang," ujar Jokowi.

Dengan adanya pabrik Semen Kupang tersebut, tutur Jokowi, lapangan kerja untuk warga lokal terbuka dan memenuhi kebutuhan pasar di NTT. Semen itu pun bisa diekspor ke Timor Leste.

General Manager PT Sarana Agra Gemilang (SAG)--yang mengelola Semen Kupang melalui kerja sama operasional--Wawan Gunawan mengatakan saat ini produksi semen pabrik Semen Kupang sebanyak 1.400 ton per hari, 30 ribu ton per bulan, atau 400 ribu ton per tahun. "Produksinya bergantung pada permintaan pasar. Kami bisa layani hingga 35 ribu ton per bulan," ucapnya.

Menurut dia, bahan baku pembuatan Semen Kupang sebagian besar diambil dari NTT, seperti batu kapur sebesar 80 persen dan tanah liat 10 persen. "Pasir besi dari Ende. Pasir silika dari Takari dan Sumlili," ujarnya.

Hanya gipsum yang didatangkan dari luar daerah. Wawan menuturkan di NTT terdapat gipsum yang kualitasnya sangat bagus. Namun kendalanya ada pada proses eksplorasinya yang sulit karena masalah adat. "Tambang agak sulit dilakukan di NTT. Padahal gipsum banyak terdapat di Alor," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

3 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

13 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

13 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

17 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

18 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya