FEATURE: Mencari Pengganti Si Macan Tua

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 22 Juli 2015 13:42 WIB

Pesawat F-16 memiliki laju maksimum: at sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h)dan At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h). Pesawat TNI AU yang jatuh ini diangkut dari Blok 25 dan diuprade menjadi Block 521D. Wikipedia.org

Oleh: Indra Wijaya
wijaya@tempo.co.id


TEMPO.CO - Di Pangkalan Udara Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur, sebelas pesawat tempur dengan hidung runcing diparkir. Sudah berbulan-bulan knalpot ganda mereka tak lagi mengeluarkan api. Tujuh unit di antaranya memang sudah tak bisa terbang. Satu unit sedang dalam perawatan. Hanya tiga unit yang masih bisa mengudara. Tapi itu pun sudah dilarang, karena khawatir membahayakan.

Usia pesawat F-5 Tiger buatan Northrop-Grumman, Amerika Serikat, itu lumayan uzur. Datang pertama kali ke Indonesia pada 21 April 1980, umur mereka 35 tahun. Seperti atlet olahraga, pesawat tempur punya masa aktif yang lebih pendek daripada pesawat lain, karena dituntut bergerak cepat dan gesit. Umurnya bisa semakin pendek lagi karena perawatannya terhambat ketersediaan suku cadang—terutama saat ada embargo dari Amerika pada 1990-an.

Seorang pejabat di Kementerian Pertahanan menyebut bahwa salah satu perusahaan yang berminat untuk mengisi kekosongan itu adalah SAAB. Perusahaan Swedia ini kini memang sedang gencar menjalin kerja sama dengan sejumlah kalangan di sekitar Kementerian Pertahanan. Menurut pejabat itu, kerja sama yang ditawarkan SAAB merupakan upaya perkenalan sebelum proses tender pengganti F-5 dibuka. “Itu sah saja dilakukan sebuah perusahaan peralatan militer yang hendak ikut tender. Lagi pula tender pengganti F-5 belum dibuka,” kata pejabat tersebut, dua pekan lalu.

SAAB—meski belakangan dikenal sebagai merek mobil—sebenarnya adalah produsen sistem persenjataan yang cukup tersohor. Produknya antara lain pesawat tempur, kapal selam, aneka rudal, dan radar.

Peter Carlqvist—Kepala Perwakilan SAAB untuk Indonesia dan Filipina—membenarkan kabar bahwa perusahaannya sedang bekerja keras meyakinkan pemerintah bahwa JAS 39 Gripen merupakan pengganti terbaik F-5 Tiger TNI AU. Salah satu sebabnya adalah biaya terbang yang rendah. “Kami juga menawarkan alih teknologi komplet hingga perakitan akhir Gripen di Indonesia,” kata Carlqvist.

Selanjutnya >> Pesawat tempur yang diincar TNI AU...

<!--more-->

Sebenarnya bukan cuma SAAB yang mempromosikan pesawat tempurnya ke Indonesia. Bulan lalu, Rusia menyatakan berminat mengikuti tender pengganti F-5 Tiger. Juru bicara biro ekspor Rusia atau Rosoboronexport, Sergey Kornev, siap memasukkan proposal tender untuk Sukhoi SU-35 ke Kementerian Pertahanan Indonesia. "Kami sedang menunggu tender dibuka, dan kami akan berpartisipasi di dalamnya", kata Sergey, Juni lalu, dikutip dari Sputniknews.com, kantor berita Rusia.

Eurofighter juga pernah menyambangi Indonesia untuk memamerkan jet tempur Typhoon. Pada 15 April lalu, konsorsium Eropa ini membawa replika Typhoon ukuran asli ke hangar PT Dirgantara Indonesia, Bandung. Head of Industrial Offset Eurofighter, Martin Elbourne, bahkan berani menjanjikan perakitan Typhoon di bengkel PT DI sebagai kerja sama alih teknologi. “Indonesia akan menjadi pabrik pembuat Typhoon di luar Eropa,” kata Martin, April lalu.

Sebulan sebelumnya, pesawat tempur buatan Prancis, Dessault Rafale, tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk unjuk kebolehan. Dessault Rafale adalah pesawat tempur generasi 4,5 yang memiliki desain unik. "Kami ingin ganti F-5 dengan pesawat baru generasi 4,5. Rafale termasuk generasi 4,5," kata Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, yang saat itu menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara. "Jenisnya seperti apa, Kementerian Pertahanan yang menentukan. Kami hanya minta pesawat generasi 4,5 dan punya daya gentar tinggi."

Meski keputusan pesawat mana yang akan dibeli nanti ada di tangan Kementerian Pertahanan, TNI AU sebagai pengguna sudah punya pilihan. “Kami ingin Sukhoi SU-35 atau F-16 Block 70 Viper,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna kepada Tempo di kantornya, 3 Juli lalu. Agus beralasan pesawat jenis lain berpotensi mempersulit pilot dan teknisi TNI AU, yang saat ini terbiasa mengoperasikan Sukhoi SU-27/SU-30 dan F-16. “Kalau diberi pesawat jenis lain, kami harus belajar dari nol,” kata Agus.


INDRA WIJAYA

Selanjutnya >>
Kandidat Pengganti

<!--more-->

Kandidat Pengganti

Setidaknya ada lima pesawat yang menjadi calon pengganti F-5 Fighter. Berikut ini spesifikasinya.

Pesawat: Sukhoi SU-35 | SAAB JAS 39 Gripen | Eurofighter Typhoon | F-16 Fighting Falcon | Dassault Rafale

Panjang (m): 21,9 | 14,1 | 15,96 | 15,6 | 15,27

Tinggi (m):
5,9 | 4,5 | 5,28 | 4,88 | 5,33

Rentang sayap (m):
15,3 | 8,4 | 10,95 | 9,96 | 10,8

Kecepatan (km/jam):
2.300 | 2.204 | 2.495 | 2.120 | 2.300

Jarak jelajah (km):
3.600-4.500 | 800-3.200 | 600-3.790 | 550-4.220 | 1.850-3.700

Biaya per jam (juta Rp):
413 | 67 | 240 | 94 | -

Kaliber senjata (mm):
30 | 27 | 27 | 20 | 30

Cantelan senjata:
12 | 8 | 13 | 11 | 14

Harga (miliar Rp):
800-1.200 | 650-800 | 1.170-1.600 | 1.000 | 3.100

INDRA WIJAYA | BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

25 Juli 2023

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

Sejarah PT Pindad awalnya dipindahkan ke Bandung terkait situasi dunia yang saat itu dipenuhi peperangan.

Baca Selengkapnya