Ratusan kendaraan pemudik terjebak kemacetan di Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, 21 Juli 2015. Petugas kepolisian melakukan buka tutup jalan untuk mengurai kemacetan yang terjadi mulai dari Lingkar Gentong sampai Limbangan Garut. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Sugihardi mengatakan, secara keseluruhan tingkat kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini menurun. Khusus untuk jalur mudik yang melintasi kawasan Jawa Barat tahun ini turun hingga 40 persen.
"Di Jawa Barat ada penurunan kecelakaan hingga 40 persen. Tingkat fatalitas pun menurun," ujar Sugihardi kepada Tempo, Selasa, 21 Juli 2015.
Ia mengatakan, penurunan tersebut sebanding dengan jumlah pemudik yang juga mengalami penurunan. Selain itu, dengan telah dibukanya tol Cikopo-Palimanan pun cukup mempengaruhi tingkat kecelakaan, baik dari roda empat maupun roda dua, yang biasanya terjadi di jalur utara.
"Adanya tol Cipali membuat para pemudik terbagi. Sehingga kendaraan pemudik di pantura berkurang," kata dia.
Sugihardi pun mengatakan, untuk arus mudik lebaran tahun ini pihak kepolisian memaksimalkan petugas Korlantas dari Mabes Polri dan Polda Jabar, disetiap titik yang banyak dilalui para pemudik. Hal itu, ia klaim dapat menekan tingkat kecelakaan yang kerap terjadi pada pengemudi sepeda motor.
"Korlantas membuat di titik chek point khusus untuk pengendara sepeda motor. Biasanya kecelakaan terjadi akibat si pengemudi kelelahan," kata dia.
Sementara itu, ia katakan, di hari keempat setelah hari raya lebaran, arus balik yang melintasi wilayah Jawa Barat masih terbilang padat merayap. Belum terlihat ada lonjakan kendaraan dari arah timur menuju ke barat.
Pantauan Tempo, di gerbang tol Cileunyi, pergerakan kendaraan dari arah Tasikmalaya dan Garut menuju Jakarta dan Bandung terpantau ramai lancar. Begitupun sebaliknya, dari arah Jakarta menuju Garut, Tasikmalaya, Sumedang masih terpantau ramai lancar.