TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar, menjadi khatib salat Idul Fitri 1436 Hijriah di Masjid Lautze, Pasar Baru, Jakarta Pusat. "Sudah beberapa kali menjadi khatib, tapi di sini baru pertama kali," katanya, Jumat, 17 Juli 2015.
Ini bukan pertama kalinya Patrialis menjadi khatib. Toh, ia mengaku selalu mempersiapkan materi khotbah. "Materi sangat vital di dalam kehidupan setiap muslim," ujarnya.
Dalam khotbahnya, Patrialis menyampaikan wasiat yang sangat penting bagi setiap muslim, yakni salat dan sunah. Ia mengaku prihatin melihat muslim yang masih saja melewatkan salat lima waktu. Dia juga mengingatkan muslim agar tidak meremehkan sunah.
"Salat merupakan amalan yang pertama kali diisap, sementara sunah sering dianggap remeh, padahal sunah itu yang menyempurnakan amalan kita," kata Patrialis.
Patrialis berharap Ramadan dapat menjadi "bulan pendidikan" bagi umat muslim. Pendidikan yang dimaksud yakni dalam hal menahan hawa nafsu dan lisan. "Sehingga tidak ada lagi provokator yang dapat menyebabkan kekacauan," ujarnya.
Masjid Lautze selalu menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat sebagai khatib saat hari besar, di antaranya Teuku Wisnu pada salat Idul Fitri tahun lalu. Ali Karim Oei, pendiri Yayasan Haji Karim Oei, yang mengelola Masjid Lautze, mengatakan selalu mendatangkan pejabat dan selebritas. "Karena saat ini banyak ustad yang jadi selebritas, sekarang kami ingin selebritas juga bisa jadi ustad," katanya.