TEMPO Interaktif, Nganjuk: Setahun setelah penemuan fosil hewan purba yang menggemparkan dunia arkeologi di Klurahan, Ngronggot, Nganjuk, Jawa Timur, kini ditemukan lagi tulang-belulang yang diprediksi merupakan bagian dari rangka hewan purba yang masuk dalam golongan Bovindae."Tulang-belulang ini masih dalam tahap fosilisasi karena kami perkirakan usianya masih belum mencapai 6.000 tahun," kata Edi Widodo, ketua tim arkeologi dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan,Mojokerto, kepada Tempo, Senin (24/10), di Nganjuk.Menurut Edi Widodo, penggalian itu berlangsung sejaksepekan lalu dan konsentrasi penggalian dilakukan diDusun Blumbang, Desa Klurahan, Ngronggot. Setelah duahari penggalian, di kedalaman satu meter timmenemukan tulang-belulang berupa tulang paha, rahang,dan pangkal paha.Menurut Widodo, Bovindae merupakan mamalia atau hewanmenyusui yang hidup sekitar 4.000 SM di daratan Inggris. Ini merupakan hewan itu sejenis sapi atau kerbau. Tim akan menyelidiki usia hewan dan caranya beradaptasi termasuk waktu hijrah ke Asia, hingga sampai di Desa Klurahan.Penggalian akan terus dilakukan hingga tulang-tulang lain ditemukan, sehingga jenis dan bentuk hewan itu bisa direkonstruksi. Namun tim memperkirakan, banyak tulang yang sudah hilang karena telah banyak orang menggali secara liar.Pada Agustus 2004, ditemukan tulang-belulang yang diyakini sebagai hewan jenis kerbau dari kelompok binatang sapi purba (Both Paleo Javanicus) di Dusun Sumbergayu, Klurahan. Hewan diperkirakan berusia sekitar 7.000 tahun.Dr. Hari Widiyanto, pakar arkeologi dari Balai Arkeologi Yogyakarta yang ikut melakukan penggaliandan penelitian, memastikan jenis hewan itu dari analisis bentuk tulang dan gigi. Disimpulkan bahwa tulang binatang itu berasal dari sapi yang hidup sekitar 7.000 tahun lalu. Dwidjo U. Maksum