Kasus Suap Hakim PTUN: Gubernur Sumatera Utara 'Menghilang'  

Reporter

Senin, 13 Juli 2015 17:18 WIB

Gubernur Sumatera Utara terpilih, Gatot Pujo Nugroho. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho tak terlihat sejak Senin pagi hingga petang, 13 Juli 2015, di kantornya, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan. Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Indriyanto Seno Adji, mengatakan KPK telah meminta Imigrasi menetapkan staus cegah terhadap Gubernur Gatot Pujo Nugroho. Penetapan itu bertujuan mencegah Gatot melarikan diri ke luar negeri.

Menurut pantauan Tempo di Kantor Gubernur Sumatera Utara, tugas memimpin upacara rutin pegawai Pemerintah Provinsi tiap Senin pagi yang biasanya dijalankan Gatot dialihkan kepada Wakil Gubernur Tengku Erry Nuradi. Ditanya ihwal keberadaan Gatot, Erry mengatakan tidak tahu pasca-penggeledahan ruang kerja Gatot oleh KPK, Sabtu, 11 Juli 2015. "Saya tidak ada komunikasi,' katanya.

Adapun Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jumsadi Damanik juga tak mengetahui keberadaan Gatot." Maaf, ya, saya tidak tahu beliau di mana saat ini. Satuan kerja perangkat daerah sudah sepakat informasi mengenai Pak Gubernur melalui satu pintu saja, Sekretaris Daerah," kata Jumsadi.

Sekretaris Daerah Hasban Ritonga tak berada di ruang kerjanya di lantai 9 Kantor Gubernur. Hasban sedang menjalankan tugas safari Ramadan ke Kabupaten Pakpak Bharat. Nomor telepon seluler Hasban tidak bisa dihubungi Tempo. Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kantor Gubernur Harvina Zuhra pun tak menjawab pesan pendek dan panggilan telepon Tempo. Setali tiga uang, Sutias Handayani, istri Gatot, juga tak menjawab pesan pendek dan panggilan telepon Tempo.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan pihaknya telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur Gatot Pujo Nugroho dan O.C. Kaligis pada hari ini, Senin, 13 Juli 2015. "Pemeriksaan terhadap Gatot Pujo Nugroho dan O.C. Kaligis sebagai saksi," ujar Priharsa.

Sebelumnya, pada Kamis, 9 Juli 2015, KPK menangkap lima orang yang diduga melakukan serta menerima suap. Di antaranya tiga hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Tripeni Irianto Putro, Dermawan Ginting, dan Amir Fauzi; serta panitera pengganti, Syamsir Yusfan. Sedangkan satu tersangka lain merupakan pengacara dari kantor pengacara O.C. Kaligis, M. Yagari Bhastara Guntur alias Gerry, yang diduga sebagai pemberi suap. KPK tengah menelusuri sumber beselan itu.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Tekan Laju Inflasi, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah, Tanam Sayur dan Cabai hingga Mudik Gratis

43 hari lalu

Tekan Laju Inflasi, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah, Tanam Sayur dan Cabai hingga Mudik Gratis

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara optimistis bisa menjaga inflasi di antaranya dengan meminta semua kepala daerah menggelar pasar murah.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful dan Edy Rahmayadi Berebut 2,5 Juta Suara Penentu

13 Juni 2018

Djarot Saiful dan Edy Rahmayadi Berebut 2,5 Juta Suara Penentu

Tingkat keterpilihan Djarot-Sihar maupun Edy-Ijeck masih berimbang.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Sumatera Utara Selidiki Laporan ASN Terlibat Kampanye

9 Mei 2018

Bawaslu Sumatera Utara Selidiki Laporan ASN Terlibat Kampanye

Bawaslu masih mencari orang yang bisa memastikan bahwa suara dalam rekaman tersebut adalah seorang pejabat di Dinas Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan 52 Km Jalan Tol Baru di Sumut

14 Oktober 2017

Jokowi Resmikan 52 Km Jalan Tol Baru di Sumut

Presiden Joko Widodo meresmikan dua ruas tol di Sumatera Utara, yakni Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2-6 sepanjang 41,7 kilometer, dan ruas Medan-Binjai seksi 2-3 sepanjang 10,5 km.

Baca Selengkapnya

Gatot Pujo Nugroho Kembali ke Sukamiskin

1 Agustus 2017

Gatot Pujo Nugroho Kembali ke Sukamiskin

Sebelumnya Gatot menghuni Lapas Kelas 1 A Tanjung Gusta Medan.

Baca Selengkapnya

Waisak, Gubernur Sumatera Utara Ingatkan Dampak Perpecahan

12 Mei 2017

Waisak, Gubernur Sumatera Utara Ingatkan Dampak Perpecahan

Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mengingatkan,"Pengalaman pahit dijajah akibat 'divide et impera' harus menjadi pengalaman berharga."

Baca Selengkapnya

Gubernur Erry:Polisi Cepat Buka Pembunuhan Satu Keluarga di Medan

11 April 2017

Gubernur Erry:Polisi Cepat Buka Pembunuhan Satu Keluarga di Medan

Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi meminta dan yakin pihak kepolisian akan cepat membongkar kasus pembunuhan sadis satu keluarga di Medan Deli.

Baca Selengkapnya

Kadis Dicokok Saber Pungli,Gubernur Sumatera Utara Gelar Evaluasi

7 April 2017

Kadis Dicokok Saber Pungli,Gubernur Sumatera Utara Gelar Evaluasi

Evaluasi dinas dilakukan menyusul tertangkapnya Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara Eddy Saputra Salim oleh Tim Saber Pungli.

Baca Selengkapnya

17 Sarasehan Tematik di Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-5  

15 Maret 2017

17 Sarasehan Tematik di Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-5  

Rencananya pada Jumat, 17 Maret 2017, Presiden RI Joko Widodo juga akan hadir untuk membuka acara Kongres Masyarakat Adat ke-5 ini secara resmi.

Baca Selengkapnya

Merasa Didiskriminasi, OC. Kaligis Ajukan Peninjauan Kembali  

6 Maret 2017

Merasa Didiskriminasi, OC. Kaligis Ajukan Peninjauan Kembali  

Menurut OC Kaligis, vonis 10 tahun bui yang ia dapatkan tak lepas dari peran hakim Artidjo Alkostar.

Baca Selengkapnya