TEMPO.CO, Jakarta - Kepuasan publik atas kinerja Joko Widodo cukup rendah dalam tahun pertamanya menjabat. Hal ini terlihat dari hasil survei yang diselenggarakan Saiful Mujani Research and Consulting. Lembaga survei itu menyebutkan, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi setelah setahun dicoblos sebagai presiden hanya 40,7 persen.
Ini jauh lebih rendah dibandingkan masa awal pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada Juni 2005 dan Agustus 2010. Masing-masing 70 persen dan 66 persen.
"Ekspektasi publik begitu tinggi saat memilih Jokowi," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam diskusi 'Evaluasi Publik Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi' di Jakarta, Kamis, 9 Juli 2015.
Oleh karena itu, ketika kebijakan awal yang diambil justru menaikkan harga BBM, maka Jokowi harus siap kehilangan popularitas. "Tapi sayangnya, tidak ada expectation management yang baik, maka popularitas terus menurun," kata Djayadi.
Keyakinan publik atas kepemimpinan Jokowi juga menurun. Pada Oktober 2014, optimisme atas kemampuan Jokowi memimpin mencapai angka 74,5 persen, lalu turun menjadi 54,9 persen pada Juni 2015.
Kabar baiknya, mayoritas pemilih Jokowi tak menyesal telah mencoblos mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu dalam Pemilu 2014 lalu. Hanya 11 persen pemilih Jokowi yang mengaku menyesal dengan pilihannya. Mayoritas publik, sebesar 87,9 persen, mengatakan tidak menyesal.
Sigi dilakukan pada Juni 2015 terhadap 1.220 responden di 34 provinsi dengan metode wawancara tatap muka.
INDRI MAULIDAR
Berita terkait
Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim
55 menit lalu
Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaDiperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia
3 jam lalu
Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan
3 jam lalu
Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaApple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini
6 jam lalu
Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.
Baca SelengkapnyaKontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia
6 jam lalu
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga
7 jam lalu
Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak
Baca SelengkapnyaHardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini
7 jam lalu
Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?
Baca SelengkapnyaHarga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani
7 jam lalu
Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah
8 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaKaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah
8 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.
Baca Selengkapnya