Wali Kota Banjarmasin Diminta Benahi PTSP
Rabu, 8 Juli 2015 15:22 WIB
INFO BISNIS - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi didampingi Wali Kota Banjarmasin Muhidin menjadi pembina dalam apel pagi aparatur sipil negara Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu, 8 Juli 2015.
Dalam apel tersebut, Yuddy menyinggung ihwal gaji ke-13 yang diberikan kepada semua aparatur sipil pada Juli 2015 ini. "Mudah-mudahan gaji ke-13 sudah diterima. Walaupun tidak terlalu banyak, setidaknya bisa turut memberikan kegembiraan di tengah-tengah bulan suci Ramadan," katanya.
Setelah menjadi pembina upacara, Yuddy menyapa para pegawai negeri itu dan menyempatkan diri meninjau beberapa ruangan di kantor Wali Kota Muhidin. Kepada Wali Kota Muhidin, Menteri Yuddy menyampaikan, sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin termasuk salah satau daerah percontohan program peningkatan pelayanan perizinan. Karena itu, ia meminta Pemerintah Kota Banjarmasin membenahi pelayanan terpadu satu pintu.
Dalam hal ini, Yuddy menekankan agar Kota Banjarmasin membuka badan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. Pasalnya, keberadaan unit kerja ini merupakan refleksi reformasi birokrasi, khususnya yang terkait dengan masalah pelayanan publik.
Yuddy mengingatkan, setelah dibangun, badan tersebut harus benar-benar melaksanakan fungsi pelayanan dalam satu pintu. "Jangan satu pintu tapi banyak jendela. Orang datang minta izin, tapi nanti setelah diterima berkasnya lengkap dilempar ke jendela lain," ucapnya.
Ia menegaskan, dengan adanya pelayanan terpadu satu pintu, masyarakat bisa datang untuk mengurus izin sampai selesai di tempat yang sama. Untuk itu, harus dibuat prosedur pengoperasian standar yang antara lain memuat syarat, waktu penyelesaian, dan jumlah biaya perizinan jika ada. Ketentuan itu, selain harus disepakati bersama oleh para stakeholder, harus dipajang dan diumumkan kepada masyarakat agar dipahami.
Untuk memberikan pelayanan yang prima, kata Yuddy, badan itu harus didukung sumber daya manusia yang ramah, cekatan, dan profesional. Sogok-menyogok terjadi karena publik tidak berdisiplin dan membiarkan, sehingga ada peluang. Kalau pelayanan semakin bagus, investor akan semakin melihat peluang bisnis di kota ini, sehingga kota ini bisa beroleh manfaat investasi. "Tapi, yang terpenting, mentalitas aparatur sipil negara dan pelayanan publiknya harus diperbaiki," ujarnya Yuddy.
Inforial