Jika KMP Masuk Kabinet, Apa Bedanya Jokowi dengan SBY?

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 29 Juni 2015 05:19 WIB

SBY dan Jokowi. AP/Mark Baker

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris menyayangkan sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang meminta Presiden Joko Widodo memasukkan kader Koalisi Merah Putih dalam Kabinet Kerja.

Rencana tersebut digulirkan demi memperoleh tambahan dukungan politik di parlemen. Menurut Syamsuddin cara tersebut tak sesuai dengan komitmen Presiden Jokowi yang sejak awal ingin membentuk kabinet yang ramping dan didominasi kaum profesional.

“Kalau kabinetnya gemuk parpol, apa bedanya dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono?” kata Syamsuddin ketika dihubungi Tempo, Minggu 28 Juni 2015.

Menurut dia, seharusnya Presiden Jokowi konsisten dengan program dan komitmen yang sudah ia rancang. Soal minimnya dukungan politik di parlemen, seharusnya pemerintah Jokowi lebih percaya diri. “Kalau pemerintah bekerja untuk rakyat, ya jangan takut dihadang DPR, karena masyarakat akan mendukung,” kata Syamsuddin.

Jika tetap ngotot mengandeng koalisi oposisi, Presiden Jokowi harus siap mendapat kecaman dari masyarakat. Sebab masyarakat sejak awal menungu janji Jokowi untuk membentuk pemerintahan yang lebih profesional.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah membuka peluang partai politik dari koalisi non pemerintah bergabung dalam Kabinet Kerja. Menurut dia, hal itu diperlukan demi menjaga stabilitas politik nasional.

"Presiden perlu pertimbangkan dukungan dari partai politik lain di luar Koalisi Indonesia Hebat agar dukungan signifikan dan stabilitas politik dapat terjaga," kata Ahmad di DPP PDIP, Jakarta, Senin, 28 Juni 2015.

Menurut dia, dengan bergabungnya partai lain dalam kabinet, maka proses politik di parlemen akan memudahkan pemerintahan Jokowi. Apalagi, saat ini jumlah kursi partai pengusung Jokowi dan JK di Dewan Perwakilan Rakyat tak mencapai angka ideal yaitu 50 persen plus satu. Belum lagi posisi PDIP yang tak memiliki satupun kursi pimpinan komisi di lembaga legislatif itu.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Jokowi Sebut Rencana Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi Maju Pilgub Keinginan Pribadi

18 detik lalu

Jokowi Sebut Rencana Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi Maju Pilgub Keinginan Pribadi

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jawa Tengah tidak ada kaitan dengan dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons soal Kaesang Didaftarkan di Pilkada Kota Bekasi

41 menit lalu

Jokowi Respons soal Kaesang Didaftarkan di Pilkada Kota Bekasi

Relawan Nasional Pro Prabowo-Gibran (Pa-Gi) sebelumnya sudah sudah bertandang ke kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kota Bekasi, mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

51 menit lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

58 menit lalu

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

Sneakers lokal makin berkembang, termasuk yang dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

1 jam lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

2 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

2 jam lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

2 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

2 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya