Patung 'Pluralisme' Gus Dur di Biennale Terracota Diminati  

Reporter

Minggu, 28 Juni 2015 15:23 WIB

Abdurrahman Wahid. TEMPO/ Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Patung berbahan tanah liat berjudul Pluralisme, yang dipamerkan dalam Biennale Terracota karya seniman Noor Ibrahim memikat kolektor. Karya itu berobyek Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Presiden keempat Indonesia itu digambarkan sedang menengadahkan dua tangan seperti gerakan orang berdoa. Ia berpeci dan mengenakan setelan jas menutupi perutnya yang buncit. Gus Dur duduk di atas bola bergambar peta dunia.

Noor Ibrahim mengatakan tertarik membuat patung berfigur Gus Dur sebagai tokoh yang kuat dengan ide-ide keberagaman. Pikiran Gus Dur tentang toleransi membuat orang dari bermacam etnis dan budaya bisa hidup berdampingan. “Ini cocok dengan tema pameran yang mengajak orang untuk menengok akar budaya Nusantara,” kata Noor Ibrahim, Ahad, 28 Juni 2015.

Patung itu dibeli kolektor dari Jakarta dengan harga Rp 45 juta. Noor Ibrahim yang juga penggagas Biennale Terracotta menciptakan karyanya itu selama lima bulan. Dia menggarap karya pada awal persiapan pameran di studionya di Gesik, Kalipucang, Kasongan. Selain karya Noor Ibrahim, patung ciptaan enam seniman lainnya juga telah terjual. Patung itu di antaranya karya Ismanto, Anik, dan Mesdi.

Seniman Ismanto Wahyudi membuat puluhan patung berobyek gramofon yang duduk di atas tank-tank perang. Kumpulan tank dan gramofon itu dipajang indah di atas bata, membentuk lingkaran. Patung itu punya pesan anti-kekerasan. “Saya ingin tampilkan harmoni musik untuk perdamaian dunia,” kata Ismanto.

Biennale Terracotta 2015 bertajuk Art on the River melibatkan 70 seniman Indonesia dan mancanegara. Patung-patung karya seniman dipajang di pekarangan perupa Djoko Pekik di Dusun Sembungan, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak hanya memajang karya di lahan milik Pekik, perhelatan seni yang akan digelar setiap dua tahun itu juga memamerkan 30 artefak periode Kerajaan Majapahit abad ke-14 di Pintu Miring Artspace, Gesik RT 03, Kalipucang, Kasongan, Bantul.

Grand opening Biennale Terracotta berlangsung pada Minggu malam, 7 Juni 2015, di pelataran rumah Pekik. Pameran akan ditutup pada 7 Juli 2015 dengan acara malam sastra terra dan launching buku berjudul The 1st Biennale Terracotta di rumah Pekik. Sastrawan yang akan membaca puisi di antaranya Joko Pinurbo dan Sasmita Wulandari.

Semula konsep awal pameran adalah memajang karya seniman sejauh satu kilometer di tepian Sungai Bedog, Kasongan. Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati karya seni sembari menyusuri sungai menggunakan perahu yang didesain khusus. Tapi, konsep ini tidak jadi dijalankan karena mempertimbangkan keselamatan pengunjung.

Sejarah Indonesia yang kaya akan budaya dan seni terakota menginspirasi Biennale Terracotta. Pameran itu merupakan wujud kegelisahan pada terakota, yang selama ini hanya menjadi bahan dekoratif di Kasongan. Gerabah kerap dianggap sebagai benda yang rapuh. Ini membuat bahan itu kalah pamor dengan perunggu dan besi. Padahal, terakota berbahan tanah liat punya nilai visual yang artistik dan tahan terhadap panas.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

22 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

39 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

46 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya