Ketika Jokowi Tak Percaya Laporan Menteri di Atas Kertas  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 23 Juni 2015 07:24 WIB

Pidato Bahasa Indonesia Jokowi di Pembukaan KAA 2015

TEMPO.CO , Jakarta:- Presiden Joko Widodo baru membaca sebagian laporan kinerja para menterinya, yang dikumpulkan sejak Kamis pekan lalu. Laporan itu, akan dijadikan bahan evaluasi kinerja oleh Presiden.

"Semua sudah menyampaikan laporan, untuk 6 bulan lalu dan 6 bulan akan datang, tapi belum saya baca. Nanti lah, Habis tarawih saya baca. Nanti saya sampaikan," kata Presiden Jokowi usai buka puasa bersama di kediaman dinas Ketua MPR, kawasan Widya Chandra Jakarta, Senin 22 Juni 2015.(baca:Ponten Merah, Kuning, Hijau Jokowi untuk Kinerja Menteri)

Jokowi kembali mengulang pernyataannya bahwa evaluasi terhadap para menteri selalu dilakukannya secara rutin. "Saya lakukan setiap munggu, setiap bulan," ujar dia.

Tak puas dengan jawaban Jokowi yang berulang kali mengulang pernyataannya dalam setiap kesempatan, wartawan kembali menanyakan tindak lanjut dari hasil laporan para menteri itu.

"Sudah.. sudah..," ujar Jokowi, sambil membalikkan badan dan langsung berpamitan kepada Zulkifli.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan akan selalu mengecek perkembangan kinerja para pembantunya. Mereka, akan selalu mengevaluasi secara rutin para menterinya, dari berbagai laporan yang disetor termasuk pantauan langsung. Diakui, selama ini banyak menteri yang kinerjanya masih buruk. "Pokoknya ada merah, kuning, ijo, biasa...," kata Jokowi, Kamis pekan lalu.

Jokowi mengakui, tak selalu percaya dengan laporan di atas kertas. Karena itu, ia selalu memutuskan mengecek langsung di lapangan. "Saya selalu cek di lapangan, progres-progres yang sudah kami perintahkan seperti apa," kata Jokowi.

Contoh sederhana emoh percaya laporan di atas kertas adalah, kasus dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, beberapa waktu lalu. Saat Jokowi tahu waktu tunggu kontainer atau dwelling time 5,5 hari meleset dari target 4,7 hari, ia marah dan mengancam akan mencopot pejabat terkait dwelling time tersebut.Ini karena setelah delapan kali bertanya, sejumlah menteri di sekeliling presiden tak satu pun bisa menjawab.(baca: Jokowi Ngamuk Soal Bongkar-Muat di Priok, Siapa Dicopot?)

"Kita harus terbuka. Saya tanya, enggak ada jawabannya, ya saya cari sendiri jawabannya dengan cara saya. Kalau sulit, bisa saja dirjennya saya copot, pelaku di lapangan saya copot, bisa juga menterinya yang saya copot," kata Jokowi mengancam.(baca:Perombakan Kabinet Jokowi-JK, Menteri Nonpartai Terancam)

Jokowi menegaskan, ia lalu mengecek laporan dengan kondisi di lapangan, Data yang diserahkan, akan dicek bagaimana perkembangannya di lapangan. "Saya itu selalu mengevaluasi baik lewat laporan, juga saya cek di lapangan, progres yang saya perintahkan seperti apa. Contoh seperti yang di Lampung, setelah groundbreaking pun tetap saya cek setelah 2,5 bulan. Saya cek lapangan juga, laporan juga, perkembangan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan juga," ujar Jokowi.

Deputi Kepala Staf Kepresidenan Purbaya Yudho Sadewa mengatakan, Presiden Jokowi bukan pengambil kebijakan di atas kertas. Kepada wartawan yang menemuinya di Istana, Mei lalu, Purbaya mengatakan, Presiden sudah ' lead the way,. "Presiden yang bereskan ke sana sini, daripada menterinya. Jadi diharapkan menterinya mengikuti. Kalau saya jadi presidennya, sudah saya suruh," kata Purbaya,

Contoh sederhana, adalah di PLTU Batang, 2 X 1000 MW, Presiden Jokowi turun langsung ke lapangan. Dia memastikan, apakah proyek itu benar-benar jalan.


TIKA P | ANANDA TERESIA | AW

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

3 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

13 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

13 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

16 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

17 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

18 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya