TEMPO.CO, Denpasar - Putri pertama tersangka kasus penelantaran anak—Margriet Christina Megawe, Yvonne Megawe, ditolak ketika hendak bertemu ibunya. Ia pun harus pulang dengan kekecewaan setelah menunggu hampir dua jam di ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Bali.
"Saya kecewa. Saya hanya ingin bertemu ibu saya. Saya sudah tidak bertemu sejak ibu saya ditahan," kata Yvonne setelah keluar dari ruang tunggu, Jumat, 19 Juni 2015.
Salah satu anggota tim pengacara Margriet, Dion Pongkor, menyebutkan tidak ada alasan yang jelas mengenai penolakan itu. “Pokoknya tidak diizinkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Dion mengatakan akan mempertemukan Yvonne dengan ibunya pada Kamis kemarin. Namun Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Komisaris Besar Bambang Yogiswara tidak memperkenankan karena Margriet sedang dalam pemeriksaan. Lalu Yvonne diberikan waktu untuk bertemu pada hari ini pukul 16.00 Wita.
“Sekarang kami ingin bertemu, Direskrim bilang sedang rapat. Ini, kan, tidak ada kaitannya,” tuturnya.
Menurut Dion, hal itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia karena pertemuan antara ibu dan anak merupakan hak asasi yang tak bisa diubah apa pun keadaannya. Di sisi lain, dia mengaku selama ini cukup kooperatif dengan memberikan keterangan selengkap mungkin, dengan harapan masalah-masalah kemanusiaan tetap akan mendapat penghormatan.
“Sudah kami sampaikan bahwa sebenarnya Yvonne hanya ingin bertemu dan memeluk ibunya,” ucap Dion.
Sejauh ini, belum ada keterangan dari Kepolisian mengenai alasan penolakan itu.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis
14 jam lalu
Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.
Baca SelengkapnyaJumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi
18 jam lalu
Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?
Baca SelengkapnyaSederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar
21 jam lalu
Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaTak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini
1 hari lalu
Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti
3 hari lalu
Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah
3 hari lalu
Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum
3 hari lalu
Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
3 hari lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi
3 hari lalu
Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.
Baca SelengkapnyaAyah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
4 hari lalu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Baca Selengkapnya