Jokowi bersama istri, Iriana, dan ketiga anaknya, Gibran Rakabuming Raka (kanan), Kahiyang Ayu (kiri), dan Kaesang Pangarep (kedua kiri), menemui media pada hari pelantikan presiden, 20 Oktober 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memastikan selama acara pernikahan putra Presiden Joko Widodo di Solo, roda pemerintahan akan berjalan normal. Bahkan, jika diperlukan rapat terbatas akan dilakukan di kediaman presiden di Solo.
"Beliau kan bisa berkantor di mana saja, kalau tidak ada sesuatu yang luar biasa kami berkomunikasi di rumah," kata Andi, seusai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 9 Juni 2015. Dia menyatakan segala sesuatu akan berjalan normal di Solo, seperti halnya di Jakarta.
Untuk menjamin roda pemerintahan tetap berjalan lancar, Andi mengaku akan ikut serta selama Jokowi berada di Solo. Selain Andi, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan juga direncanakan ikut bersama Jokowi.
"Jadi kami mendampingi untuk briefing substansi serta surat-surat yang ditandatangan."
Putra Sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka, bakal menikah dengan pujaan hatinya, Selvi Ananda pada 11 Juni mendatang. Mereka menikah setelah berpacaran lima tahun. Gibran dan Selvi bertemu pertama kali pada 2009 saat Selvi mengikuti pemilihan Putra-Putri Solo. Saat itu Gibran menjadi salah satu juri dalam materi bahasa Inggris.
Rencananya, malam nanti keluarga Jokowi akan melakukan lamaran menuju kediaman Selvi pada pukul 19.00 WIB. Jokowi sendiri, sudah meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan pada pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Jokowi akan berada di Solo, mulai tanggal 9 hingga 11 Juni 2015. Keberadaan Jokowi di Solo menurutnya tidak dalam keadaan cuti.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
12 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.