Soal Buaya di Sungai, Bupati Sidoarjo Abaikan Gubernur

Reporter

Senin, 8 Juni 2015 13:23 WIB

Warga berbondong-bondong saksikan buaya putih di hulu Sungai Porong. TEMPO/Artika Rachmi Farmita

TEMPO.CO, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengabaikan permintaan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terkait penanganan kemunculan buaya di Kali Porong di Dusun Awar-awar, Desa Tambakrejo, Krembung, belakangan ini. Bupati Syaiful Illah yang telah datang ke dusun itu, dan ikut menyaksikan kemunculan buaya bersama ratusan warga lainnya pada Minggu 7 Juni 2015 lalu , menyatakan tak akan menghalangi keinginan warganya untuk ‘memelihara’ buaya-buaya itu.

“Saya kalau melihat antusiasme masyarakat di sini begitu, mau apa. Orang dagang apa saja laku,” ujar Syaiful. “Nanti Dinas Pariwisata saya suruh mengamankan di sini, agar orang-orang aman melihat.”

Warga setempat sebelumnya memang telah menolak upaya evakuasi dua ekor buaya yang sejauh ini terlihat pernah muncul ke permukaan sungai. Mereka malah membuka lahan parkir untuk ratusan warga lainnya yang datang hendak melihat kemunculan buaya-buaya itu di hampir setiap harinya. Pendapatan jutaan rupiah pun mengalir dari sana, selain dari warung atau usaha jualan lain yang ikut kecipratan rezeki.

Motif ekonomi itu bercampur dengan keyakinan warga setempat bahwa kemunculan buaya ‘tidak biasa’. Ada pesan-pesan yang disampaikan lewat kemunculan hewan buas itu. “Sebelumnya, kemunculan buaya tidak sesering saat ini. Sehingga saat ini kami lakukan larungan,” kata Kepala Desa Tambakrejo, Hari Mahmudi, 47 tahun, saat memimpin ritual pada Sabtu, 6 Juni 2015.

Pada hari itu juga Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf telah bereaksi dengan meminta warga agar tidak mempercayai keyakinan itu. Dia menyatakan tidak setuju jika buaya muara di sungai itu dijadikan wisata murah meriah.

Menurut Gus Ipul—sapaan Saifullah, keselamatan warga lebih penting dibandingkan pendapatan yang diraup dua pekan terakhir. “Warga harus sadar ada ancaman. Mau nunggu ada korban?” ujarnya sambil mengingatkan, “Kalau buayanya kelaparan, jalan-jalan lalu masuk rumah, bisa makan segala macam itu.”

Gubernur Soekarwo telah lebih dulu mengingatkan bahaya itu dengan tetap meminta petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur meyakinkan warga. “Ya saya juga minta ke pak Bupati supaya menyadarkan ke masyarakat,” katanya pada Jumat 5 Juni 2015.

Dia juga mengatakan keselamatan jiwa jauh lebih berharga ketimbang pendapatan dari parkir dan berjualan. Soekarwo mencemaskan aliran sungai yang cukup dekat dengan dusun. “Sungainya akrab dengan masyarakat. Ya tugas negara melindungi rakyatnya.”

NUR HADI | ARTIKA RACHMI

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

12 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

38 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

44 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

27 Februari 2024

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya