TEMPO.CO, Jakarta - Kolonel Sus Mardoto, ayah Akseyna Ahmad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga Universitas Indonesia berharap kasus anaknya segera terungkap. Harapan itu dinyatakan dalam status di akun Facebooknya pada Selasa, 2 Juni 2015. (Baca: Kasus Akseyna UI: Misteri Jibril dan 5 Orang di Kamar Ace )
Dalam status itu berjudul IN MEMORIAM AKSEYNA AHAD DORI 2 Juni 1996-26 Maret 2015 itu, ia menyatakan keluarga tengah memperingati ulang tahun ke-19 Akseyna dengan menggelar doa bersama di rumah mereka di Yogyakarta. (Baca juga: MISTERI KASUS AKSEYNA: Kenapa UI Terkesan Menutup Diri?)
Hari ini (semestinya) ultahmu ke-19
Kini kita tak dapat merayakan bersama dan makan-makan lagi.
Kami hanya bisa mengantarkan seuntai doa untukmu:
Semoga engkau diterima di sisi Allah SWT, amal ibadahmu diterima olehNYA, segala khilaf dan kesalahanmu diampuni, dan engkau ditempatkan di surga terindah milikNYA.
Dan semoga Allah SWT selalu menghadirkan matahari dengan sinar yang cemerlang menampilkan titik-titik terang benderang.
“Kami menggelar doa bersama, membaca Yasinan dan mohon doa dari tetangga sekitar,” kata Kolonel Sus Mardoto, ayah Akseyna, ketika dihubungi Tempo, Rabu, 3 Juni 2015. (Baca pula: Kasus Akseyna UI: Ini Sederet Gelagat Aneh Saksi Kunci)
Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015 dengan tas ransel di punggungnya. Tas ransel itu berisi lima batu konblok, enam batu kali, dan satu batu ventilasi merah.
Kepolisian Daerah Metro Jaya menaikkan status penyelidikan kasus ini ke penyidikan. Kepolisian mengindikasikan penemuan jenazah Akseyna ini sebagai pembunuhan dan bukan bunuh diri. (Baca juga: Kasus Akseyna UI: Gerak-gerik Jibril dan Dua Saksi Kunci)
ISTIQOMATUL HAYATI
Baca:
Keberadaan Saksi Kunci Akseyna Masih Simpang Siur, di Asrama atau..
Kematian Akseyna UI Diungkap: Di Sini Saksi Kunci Berpindah
Berita terkait
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis
17 jam lalu
Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.
Baca SelengkapnyaJumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi
21 jam lalu
Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?
Baca SelengkapnyaSederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar
1 hari lalu
Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaTak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini
1 hari lalu
Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti
3 hari lalu
Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah
3 hari lalu
Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum
3 hari lalu
Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
3 hari lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi
4 hari lalu
Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.
Baca SelengkapnyaAyah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
4 hari lalu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Baca Selengkapnya