Komplotan Joki Perguruan Tinggi Tiru Cara Gembong Narkoba

Reporter

Senin, 1 Juni 2015 06:55 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO , Malang: Komplotan perjokian yang ditangkap aparat Kepolisian Resor Malang di Yogyakarta dan Jakarta merupakan komplotan profesional yang sudah beraksi selama sembilan tahun. Mayoritas pelaku merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Trisakti.



Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Aris Haryanto menjelaskan, penangkapan lima pelaku oleh polisi merupakan hasil pengembangan dari terungkapnya praktek perjokian di hari pertama ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 11 Mei 2015.



Panitia seleksi ujian masuk UMM bersama aparat kepolisian menangkap tujuh orang. Empat orang peserta ujian ditetapkan sebagai tersangka dan tiga orang lainnya menjadi saksi yang dikenai wajib lapor.

Penangkapan dilakukan pada Sabtu, 23 Mei 2015. Polisi lebih dulu meringkus Herwanto alias Anto alias Bowo, lalu Heronimus Cenaga alias Roni alias Densus, di rumah masing-masing yang berlokasi di daerah Kaliurang, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kedua orang ini alumnus UGM. Herwanto adalah otak dan pemimpin jaringan.

Berbekal keterangan Herwanto dan Heronimus, keesokan harinya polisi mencokok Raufiq Asyari alias Rafa alias Nova (adik kandung Herwanto), serta Mustolih alias Alex dan Fajar alias Begeng, di dua hotel di daerah Grogol, Jakarta Barat. Alex dan Begeng warga Yogyakarta.

Nama ketiganya “diperas” dari 38 orang yang diperiksa. Saat itu mereka sedang mengajari calon mahasiswa baru cara mengoperasikan peralatan elektronik canggih untuk dipakai saat ujian masuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.

Penangkapan para pelaku dibantu aparat Kepolisan Daerah Jawa Timur, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tim pemburu ini dipimpin anak buah Aris, Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Wahyu Hidayat.

“Koordinasi kami lakukan karena komplotan mereka kami duga sudah sangat terorganisir dan terstruktur, punya jaringan luas secara nasional. Mereka pun tergolong sudah profesional dengan pola kerja yang sangat rapi sehingga mereka bisa beraksi selama sembilan tahun sebelum kami amankan,” kata Aris, Sabtu pagi, 30 Mei 2015.

Barang bukti yang disita dari lima tersangka berupa tiga buah telepon pintar iPhone 5 warna hitam, satu buah iPhone 4 warna hitam, 10 buah Nokia 110, 10 buah handsfree Bluetooth yang sudah dimodifikasi, 10 buah

Wahyu Hidayat menambahkan, pusat koordinasi komplotan tersebut ada di Yogyakarta. Mereka membagi diri dalam dua tim. Selain itu, di tiap tim ada lima orang broker yang bertugas mencari sedikitnya tiga orang calon mahasiswa baru. Namun antarsesama joki yang jadi anggota tim tidak saling kenal. Meski jadi otak jaringan, Herwanto sendiri memimpin langsung satu tim.

“Jaringan mereka mirip jaringan pengedar narkotika dengan sistem sel terputus. Antar-tim atau divisi dibuat tidak saling mengenal. Hanya pentolan dalam jaringan mereka yang saling kenal-mengenal. Sistem sel terputus itu untuk mengelabui dan menghindari kejaran kami,” kata Wahyu.

Lima pelaku yang ditangkap disangka polisi telah melanggar ketentuan Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juncto Pasal 32 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun.



ABDI PURMONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

37 hari lalu

Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

ITB menerima sebanyak 1.950 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP 2024.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

57 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

30 Jurusan Persaingan Terketat di SNMPTN 2022, Buat Prediksi SNBP 2023

6 Januari 2023

30 Jurusan Persaingan Terketat di SNMPTN 2022, Buat Prediksi SNBP 2023

Simak di sini daftar jurusan dan kampus dengan keketatan tertinggi untuk persiapan SNBP 2023.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: Ada Gempa Jakarta, Kisruh SBM ITB, SNMPTN

27 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: Ada Gempa Jakarta, Kisruh SBM ITB, SNMPTN

Berikut ini Kaleidoskop 2022 sains, pendidikan, digital, dan lingkungan, untuk periode Maret-April.

Baca Selengkapnya

Ini Perbedaan SNMPTN dengan SNBP, Seleksi Masuk PTN Jalur Prestasi 2023

4 Desember 2022

Ini Perbedaan SNMPTN dengan SNBP, Seleksi Masuk PTN Jalur Prestasi 2023

Walaupun memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi mekanisme SNMPTN dan SNBP memiliki persamaan yang telah ada sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Unair Lakukan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2023, Apa yang Beda degan Tahun Lalu?

3 Desember 2022

Unair Lakukan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2023, Apa yang Beda degan Tahun Lalu?

Universitas Airlangga (Unair) menggelar sosialisasi penerimaan mahasiswa baru 2023, sejauh apa berbeda dengan PMB tahun lalu?

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran dan Jadwal UTBK SBMPTN 2023? Ini Penjelasan Kemendikbud

13 Oktober 2022

Kapan Pendaftaran dan Jadwal UTBK SBMPTN 2023? Ini Penjelasan Kemendikbud

Para siswa dan orang tua menunggu Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengumumkan jadwal dan aturan lengkap UTBK SBMPTN 2023.

Baca Selengkapnya

Unpad Dukung Aturan Baru Masuk PTN 2023 karena 3 Hal Ini

16 September 2022

Unpad Dukung Aturan Baru Masuk PTN 2023 karena 3 Hal Ini

Unpad sudah lama menerapkan tes potensi skolastik untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri.

Baca Selengkapnya

Nadiem Ubah Aturan Masuk PTN 2023, ITB Pertahankan Jalur Peminatan

16 September 2022

Nadiem Ubah Aturan Masuk PTN 2023, ITB Pertahankan Jalur Peminatan

Jalur peminatan akan tetap dipertahankan karena jalur ini dinilai sumbangsih ITB kepada berbagai bidang keilmuan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Lampung Nahdiyin Center di Kasus Rektor Unila

14 September 2022

KPK Geledah Lampung Nahdiyin Center di Kasus Rektor Unila

KPK berharap Rektor Unila Karomani berterus terang dalam penyidikan kasus suap penerimaan mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya