6 Orang yang Diduga Teroris Jaringan Santoso Ditangkap
Editor
Kodrat setiawan
Senin, 25 Mei 2015 20:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan enam orang yang diduga kelompok teroris jaringan Santoso ditangkap. Di antaranya AZ, S, F, AI, dan H ditangkap di Makassar Ahad, 24 Mei 2015, serta N ditangkap di Kabupaten Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, pada Senin pagi.
"Tersangka sebagai kurir dan ikut pelatihan pimpinan Santoso," kata Agus di Mabes Polri, Senin, 25 Mei 2015. "Mereka juga sebagai pemasok bahan makanan para terduga teroris."
Adapun dua orang terduga teroris tewas lantaran terlibat baku tembak dengan Dentasemen Khusus 88 Antiteror di Poso, Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir. Polri akan mengidentifikasi lebih lanjut terkait identitas kedua jenazah tersebut. Keduanya disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah untuk diotopsi.
"Sebetulnya kami sudah kantongi namanya. Tapi, kami harus lakukan cocokkan antara data post mortem dan ante mortem supaya akurat," ujar Agus.
Sementara dua anggota Brimob terluka akibat baku tembak. Yakni Bripka I Wayang Pande dengan luka terkena tembakan lengan kiri dan Brigadir I Wayan Sudanta dengan luka robek di kepala bagian atas. Keduanya telah dibawa ke Jakarta untuk dirawat secara intensif, Senin siang.
Adapun barang bukti yang ditemukan setelah baku tembak selama 30 menit, antara lain dua senjata api jenis M-16, dua magazen, 200 amunisi aktif, tiga buah bom lontong, dan satu buah golok.
Sebelumnya, Densus 88 juga telah menangkap AQ, terduga teroris jaringan Santoso pada Jumat, 22 Mei 2015. Dia berperan sebagai kurir membawa amunisi kelompok Santoso. Adapun barang bukti yang disita antara lain sejumlah amunisi, 670 butir peluru kaliber 5,56 milimeter, tiga butir peluru 7,52 milimeter, dan dua telepon seluler.
Hingga saat ini, Densus 88 belum berhasil menangkap Santoso. Alasannya, medan yang terdiri dari hutan dan pegunungan angat sulit dijangkau. Apalagi, mereka kerap berpindah-pindah tempat. Kebanyakan dari anggota teroris pun berasal dari Poso. Sedangkan, anggota Brimob dan Densus berasal dari luar Poso. "Sehingga mereka lebih tahu medan. Kami berharap mereka menyadari dan menyerahkan diri," ujarnya.
DEWI SUCI RAHAYU