Tokoh NU KH Achmad Siddiq Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Reporter

Senin, 25 Mei 2015 17:21 WIB

Empat siswa memberi hormat ketika melakukan ziarah dan tabur bunga saat peringatan hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, 9 November 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jember - Universitas Jember, Jawa Timur, Senin, 25 Mei 2015, menggelar lokakarya penyusunan naskah akademik pengusulan tokoh kharismatik Nahdatul Ulana, KH Achmad Siddiq, sebagai Pahlawan Nasional.


Acara berlangsung di Aula Pertemuan Fakultas Hukum Universitas Jember. Sejumlah tokoh NU tampak hadir. Di antaranya KH Muchith Muzadi, Gus Sholahuddin Wakhid serta KH Afifudin Muhajir.

"Kami akan memprakarasai usulan untuk menjadikan KH Achmad Siddiq sebagai Pahlawan Nasional," kata Rektor Universitas Jember, Mochamad Hasan, saat membuka acara tersebut.

Hasan mengatakan, peran KH Achmad Siddiq sangat besar dalam mencairkan ketegangan yang terjadi antara organisasi kemasyarakatan, termasuk NU, dengan pemerintah Orde Baru pada 1980-an. "Ada kecurigaan pemerintah dengan ormas, karena Pancasila belum bisa diterima sebagai asas organisasi," ujarnya.

KH Muchit Muzadi sangat mendukung upaya menjadikan KH Achmad Siddiq sebagai pahlawan nasional. "Mental seorang pahlawan nasional itu ada pada KH Achmad Siddiq," ucap kiai sepuh yang akrab disapa Mbah Muchit, yang merupakan sahabat KH Siddiq ketika sama-sama nyantri di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.

Adapun Gus Sholah mengatakan, meski dinilainya terlambat, menjadikan Kyai Siddiq sebagai Pahlawan Nasional sudah tepat. "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," tuturnya.


Menurut Gus Sholah, peran KH Achmad Siddiq sangat besar dalam kehidupan bernegara. Dia mengatakan, kalau masalah Pancasila belum selesai, seperti apa jadinya negara Indonesia. “Bisa jadi mengalami konflik yang tidak berkesudahan, seperti di Timur Tengah," katanya.


Makalah yang disusun Kiai Siddiq meyakinkan ulama-ulama NU menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan dasar setiap organisasi. "Itu sumbangsih yang luar biasa. Sudah selayaknya pemerintah memberikan penghargaan kepada almarhum Kiai Achmad Siddiq dengan gelar pahlawan nasional," ujar Gus Sholah.


Gus Sholah berharap tahun depan almarhum KH Achmad Siddiq sudah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.


Advertising
Advertising

KH Achmad Siddiq lahir di Jember, 24 Januari 1926 dan wafat 23 Januari 1999 saat berumur 64 tahun. Dia adalah salah satu kader KH Wahid Hasyim, putra KH Hasyim Asyari.


Kiai Siddiq pernah menduduki posisi paling penting dalam NU, yakni sebagai Rais Am dalam Muktamar NU di Situbondo. Kemudian bersama Gus Dur terus membedarkan NU hingga menjadi ormas Islam yang dikenal hingga di luar negeri. Peran Kiai Siddiq, dengan era yang berda, tak kalah pentingnya dengan KH Abdul Wahab Chasbullah asal Jombang, yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada November 2014.


Koordinator lokakarya, Nurul Ghufron, mengatakan pengusulan KH Achmad Siddiq sebagai pahlawan nasional dilakukan secara obyektif tanpa didasari emosional. Sebab secara historis bisa ditelusuri kelayakannya.

Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Jember itu menjelaskan telah mengumpulkan sejumlah hasil pemikiran KH Achmad Siddiq. "Pemikiran beliau saat itu sangat menjernihkan dan merupakan solusi kebuntuan," ucap Nurul.



DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

4 jam lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

9 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

13 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

12 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

20 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

33 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya